Minggu, 13 Januari 2013

.:Mencintailah Hanya Karena Allah:.

Cinta adalah karunia fitrah, karunia Allah yang diberikan kepada setiap manusia. Cinta adalah perasaan suci yang lahir dari dalam hati manusia, baik itu cinta kepada lawan jenis, sesama mahluk-Nya dan yang pasti cinta manusia pada Sang Pencipta.
Namun, seiring berlalunya waktu dan masuknya era modernisasi, cinta manusia yang suci mulai tergerus oleh yang namanya nafsu. Cinta yang suci pada-Nya tergerus oleh cinta pada sesama ciptaan-Nya (lawan jenis). Cinta yang suci tergerus kesuciannya akibat kurangnya pemahaman dan pengetahuan mengenai cinta itu sendiri.
Menyukai dan mencintai lawan jenis adalah fitrah dalam Al-Qur'an Surat Ali-Imran ayat 14 di sebutkan "Dijadikanlah indah pada (pandangan) manusia kecintaan pada apa-apa yang diinginkan, yaitu : wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allahlah tempat kembali yang baik (surga)."

Ada peribahasa dari mata turun kehati. Ketika mata melihat sesuatu yang sesuai dengan keinginan maka sama seperti magnet yang terkena logam besi, langsung menempel. Proses ketika melihat sesuatu yang disenangi berhubungan dengan suka lawan jenis adalah sebagai berikut :


1. Melihat sesuatu yang disenangi (lawan jenis) langsung menyebabkan tubuh bereaksi karena memang testosteron yang selalu mengalir dalam darah.
2. Ketika mendapat tanggapan (balasan tatapan mata atau ungkapan yang lainnya yang bisa memicu perubahan fisik lainnya), otak, baik pada perempuan dan lelaki melepaskan dopamin (hormon yang menyebabkan rasa enak) dengan cepat.
3. Adrenalin mengalir ke seluruh tubuh kita dengan mengalirkan daraha dari perut, memberikan kita perasaan gejolak di perut dan rasa amat tegang
4. Akhirnya darah mengalir ke bibir dan organ-organ seksual.
Inilah ciri khas yang tampak ketika seseorang mulai tertarik pada lawan jenisnya secara biologis.

Karena setiap manusia yang mengalami proses tersebut hampir pasti di akhiri dengan adanya nafsu, maka Allah melarang umatnya untuk menjaga pandangan, menjaga hati dan menjaga badannya dari hal-hal yang mendatangkan nafsu syahwat. Menikah adalah satu-satunya jalan yang Allah ridhoi untuk mengatasi nafsu syahwat kita.

Sebetulnya ada yang lebih bahaya dan lebih sulit untuk dikendalikan dalam masalah perzinaan yaitu zina hati. Sebernarnya Allah menciptakan hati itu hanya untuk mengingat Allah tidak boleh hati itu untuk mengingat sesuatu selain Allah. Jika kita memikirkan orang tua itu adalah karena perintah Allah, jika kita memikirkan sekolah, itu adalah karena perintah Allah, jika kita memikirkan rezeki itu adalah karena Allah memerintahkannya untuk menjemput rezeki dan karunia-Nya. Jadi ketika kita memikirkan sesuatu tidak boleh sesuatu itu didasarkan karena popularitas, uang, pujian dan nafsu yang tanpa alasan Syar'i.
Ibnu Taimyah berkata, "Jika seseorang memikirkan sesuatu hingga membuatnya lupa pada Allah maka seakan-akan ia telah memiliki Tuhan yang baru."

Mencintailah hanya karena Allah,  menikahlah hanya untuk mendapat ridho Allah, sukai sesuatu karena Allah, gemari sesuatu karena Allah. Libatkan Allah dalam setiap apa yang ada dalam hati kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar