Kamis, 26 April 2012

PENCEMARAN PADA AIR


BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, air merupakan sesuatu yang sangat penting dan berharga. Banyak aktivitas yang kita lakukan sehari-hari brgantung pada air. Air kita gunakan untuk membersihkan badan kita dari kotoran dan kuman, mencuci pakaian dan oiring, juga memasak. Hal yang paling penting tubuh kita sendiri sangat memerlukan air karena tubuh kita tersusun atas 65% air atau sekitar 47 liter air per orang dewasa.
Setiap hari 2,50 liter air dari jumlah tersebut harus diganti dengan air yang baru. Diperkirakan dari sejumlah air yang harus diganti tersebut berasal dari air minum dan sekitar 1 liter berasal dari bahan makanan yang dikonsumsi. Menurut WHO, jumlah air minum yang harus dipenuhi sebagai syarat kesehatan adalah 86,4 liter perkapita per hari.
Pentingnya air juga tidak dirasakan oleh pribadi kita sendiri. Petani memerlukan air untuk mengairi sawahnya. Air pun dapat digunakan untuk membangkitkan tenaga listrik yang dikenal dengan sebutan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Peternak ikan memerlukan air dikolamnya agar ikan-ikan yang diternakkannya dapat hidup. Masyarakat didaerah sungai memanfaatkan air sebagai sarana transportasi menggunakan perahu atau rakit. 
Tidak hanya manusia, tumbuhan dan hewan pun sangat membutuhkan air. Tumbuhan menggunakan air (H2O) bersama dengan karbon dioksida (CO2) untuk membentuk makanan. Tanpa air tumbuhan tidak dapat tumbuh dan berkembang bahkan dapat mati jika tidak mendapati suplai air yang cukup.
Dalam lingkungan air bersih tidak selalu tersedia secara instan, terkadang kita juga menemukan air-air yang berwarna keruh dan berbau serta sering kali bercampur dengan benda-benda seperti sampah kaleng, plastik  san sampah organik. Air yang demikian bisa disebut air kotor atau disebut pula air yang terpolusi. Darimana polutan itu berasal? Bagi kita, khususnya masyarakat pedesaan, sungai adalah sumber air bersih sehari-haro. Sumber polutan dapat berasal dari mana-mana. Contohnya limbah-limbah industri dibuang dan dialirkan ke sungai. Semua akhirnya bermuara di sungai dan pen cemaran polutan air ini dapat merugikan manusia dan lingkungan.
Berdasarkan keterangan di atas maka makalah ini akan memberikan informasi mengenai air dan peranannya dalam kehidupan serta hal-hal yang berhubuhngan pencemaran air berikut cara mengolah air kotor menjadi air yang bersih.

B.   Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan maka rumusan masalah pada makalah ini adalah :
1.    Bagaimana peranan air dalam lingkungan?
2.    Apa saja sumber-sumber air bersih yang digunakan masyarakat?
3.    Bagaimana parameter air yang sehat untuk lingkungan?
4.    Hal-hal apa saja yang dapat mencemari air dan apa akibatnya bagi lingkungan?
5.    Bagaimana cara mendapatkan air dengan kualitas yang baik?

C.   Tujuan makalah
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui :
1.    Peranan air dalam lingkungan.
2.    Sumber-sumber air bersih.
3.    Parameter air yang sehat.
4.    Sumber-sumber pencemaran air dan akibatnya.
5.    Cara mendapatkan air dengan kualitas yang baik.










BAB II
KAJIAN TEORITIS

Air dibutuhkan untuk berbagai aktivitas manusia dan tentu saja kebutuhan tubuh manusia juga. Air bersih digungakakn untuk minum, memasak, mandi, mencuci, bertani, beternak ikan dan berbagai kegiatan penting lainnya. Air yang kita gunakan harus berstandar 3B  yaitu tidak berwarna, berbau dan beracun. (Salman 1997)
Air yang berwarna keruh dan berbau sering kali bercamour dengan benda-benda sampah seperti plastik sampah organik, kaleng dan  sebagainya. Pemandangan seperti ini sering kita jumpai pada aliran sungai, selokan maupun kolam-kolam . air yang demikian disebut air kotor akibat adanya pencemaran air. (Djambur 1993)
Pencemaran air di Indonesia saat ini semakin memprihatinkan. Pencemaran air dapat diartikan sebagai suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Perubahan ini membahayakan sehingga air tidak bisa digunakan sesuai peruntukkannya. (berbagai sumber)
Pencemaran adalah suatu penyimpangan dari keadaan normalnya. Jadi pencemaran air tanah adalah suatu keadaan air tersebut telah mengalami penyimpangan dari keadaan nomal. Keadaan normal air tergantung pada faktor penentu, yaitu kegunaan air itu sendiri dan asal sumber air tersebut. Peencemar air dikelompokkan dalam pencemar bahan buangan organik, pencemar bahan buangan anorganik dan bahan buangan zat kimia. (Natah 2007)
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Danau, sungai, lautan dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Meskipun dunia dengan air, hanya tiga persen itu minum. Termasuk dalam sumber tiga persen air minum adalah air sungai, musim semi, sungai, danau dan air terjun yang terus menerus terancam dan terkontaminasi oleh berbagai faktor yang menyebabkan pencemaran air. Walaupun fenomena alam seperti gungung beraori, badai, gempa bumi dan lain-lain juga mengakibatkan perubahan yang besar terhadap kuallitas air, hal ini tidak dianggap sebagai pencemaran (KORAN ANAK INDONESIA, Jakarta, Yudhasmara Publisher).
Pencegahan dan pemulihan pencemaran air terdiri dari lima proses yaitu, Reduce, Reuse, Recycle, Recharge dan Recovery. Dua yang terakhir adalah usaha pemulihan, misalnya dengan penmbuatan lubang biopori dan sumur resapan. Sedangkan contoh recycle yaitu dengan memenfaatkan air mandi untuk menyiram tanaman atau mencuci kendaraan. (KORAN ANAK INDONESIA, Jakarta, Yudhasmara Publisher).





BAB III
PEMBAHASAN

A.   Peranan Air dalam Kehidupan
Salah satu kebutuhan pokok sehari-hari mahluk hidup di dunia ini yang tidak dapat dipisahkan adalah air. Tidak hanya penting bagi manusia air merupakan bagian yang penting karena semua mahluk hidup sangat memerlukan air untuk bertahan hidup. Manusia mungkin  dapat hidup beberapa jika tidak makan, namun jika tidak minum manusia mungkin tidak akan dapat hidup selama beberapa hari tersebut karena sudah mutlak bahwa sebagian besar zat pembentuk tubuh manusia itu sendiri terdiri dari 70% air.  Jadi bukan hal yang baru jika kehidupan yang ada di dunia ini dapat terus berlangsung karena tersedianya air yang cukup. Dalam usaha memoertahankan kelangsungan hidupnya, manusia berupaya mengadakan aor yang cukup bagi dirinya sendiri. Berikut ini kebutuhan pokok manusia yang memerlukan air :
1.    Keperluan rumah tangga, misalnya untuk minum, masak, mandi, cuci dan pekerjaan lainnya.
2.    Keperluan umum misalnya untuk kebersihan jalan dan pasar, pengangkutan air limbah, hiasan kota, tempat rekreasi dan lain-lainnya
3.    Keperluan industri, misalnya untuk pabrik dan bangunan pembangkit tenaga listrik
4.    Keperluan perdagangan, misalnya untuk hotel, restoran dan lain-lain
5.    Keperluan pertanian dan peternakan
6.    Keperluan pelayaran dan lain sebagainya
Oleh karena itulah aor sangat berfungsi dan berperan bagi kehidupan mahluk hidup dibumi. Penting bagi kita sebagai manusia untuk tetap melestarikan dan menjaa agar air yang kita gunakan tetap terjaga kelestariannya dengan melakukan pengelolaan air yang baik seperti penghematan, tidak membuang sampah dan limbah yang dapat membuat pencemaran air sehingga dapat menganggu ekosistem yang ada.


B.    Sumber Air
Bumi yang kita tempati, 70%-nya merupakan perairan. Wilayah perairan di Bumi tersebar di lautan, sungai, danau dan rawa. Selain wilayah perairan, air pun terdapat dibawah permukaan tanah di sebut  air  tanah. Air juga terdapat di udara dalam bentuk kumpulan uap air yang disebut awan. Selain itu, di kutub utara dan kutub selatan serta puncak pegunungan tinggi terdapat air dalam wujud padat berupa es.
Air yang ada di bumi kita, baik  di laut, di daratan, angkasa maupun di bawwah tanah mengalami siklus air. Ada empat proses dalam siklus air yang dipengaruhi sinar matahari, yaitu :
1.    Evaporasi (penguapan)
Evaporasi merupakan proses perubahan air ke dalam bentuk uap air, proses ini terjadi di lautan dan di daratan (sungai, danau, rawa dan kolam). Proses ini lebih banyak terjadi di lautan.
2.    Presipitasi
Prestisipasi adalah proses pengendapan uap air yang telah jenuh. Pada proses ini uap air bergabung membentuk butir-butir air yang di bentuk di udara dikenal dengan awan kemudian turun kebumi dalam bentuk hujan. Proses ini lebih banyak terjadi di daratan.
3.    Transpirasi
Transpirasi adalah proses penguapan air dari tumbuhan.
4.    Sublimasi
Sublimasi adalah proses perubahan air dari wujud padat menjadi uap air proses ini hanya  terjadi pada daerah pegunungan tinggi yang tertutup es serta di daerah kutub.
            Air yang berada di lautan bersifat asin karena memiliki kandungan garam yang tinggi. Air laut tidak dapat kita gunakan untuk keperluan sehari-hari. Agar dapat digunakan untuk konsumsi dan kebutuhan sehari-hari, air laut diolah terlebih dahulu. Prosses pengolahan air laut menjadi air tawar dapat dilakukan dengan proses desalinasi.
            Air yang kita gunakan sehari-hari bersifat tawar sehingga lebih dikenal dengan istilah air tawar. Akan tetapi hanya 3% air yajng ada dibumi ini berupa air tawar dan du per tiganya membeku di kutub dan puncak gunung yang tinggi. Sisanya merupakan air tanah dan 0,3% adalah air permukaan (sungai, danau dan rawa).

C.   Standar Kualitas Air
Tidak semua air tawar dapat langsung digunakan untuk kegiatan sehari-hari. Pemerintah telaj menetapkan standar kualitas air yang berbeda-beda sesuai dengan tujuan penggunaannya.
Kualitas air diatur oleh pemerintah dalam beberapa peraturan, yakni PP RI Nomor 20 tahun 1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air, PP RI No 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas air dan Pengendalian Pencemaran Air, PerMenKes RI nomor 416/Menkes/Per/IX/1990 tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum.
Dalam PP RI Nomor 20 tahun 1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air, air menurut peruntukkannya digolongkan menjadi empat golongan, yakni:
1.    Golongan A
Air yang dapat digunakan sebagai air minum secara langsung tanpa harus diolah terlebih dahulu.
2.     Golongan B
Air yang dapat digunakan sebagai air baku minum.
3.     Golongan C
Air yang dapat digunakan  untuk keperluan perikanan dan peternakan.
4.    Golongan D
Air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian dan dapat dimanfaatkan untuk usaha perkotaan, industri, pembangkit listrik tenaga air.





     Menurut PP RI nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air, klasifikasi mutu air ditetapkan menjadi empat kelas, yakni :
1.    Kelas satu
Air yang peruntukannya dapat digunakan untuk bahan baku air minum dan untuk peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut.
2.    Kelas dua
Air yang permukaannya dapat digunakan untuk sarana dan prasarana rekreasi air, pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi pertanaman dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut.
3.    Kelas tiga
Air yang peruntukanya dapat digunakan untuk pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi pertamanan dan atau peruntukannya yanng mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut.
4.    Kelas empat
Air yang peruntukanya dapat digunakan untuk mengairi pertamanan dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut.
           
Syarat-syarat standar kualitas aitr bersih di atur oleh PerMenKes RI nomor 416/Menkes/Per/IX/1990 tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air. Berdasarkan peraturan tersebut yakni :
1.    Air minum adalah air yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum.
2.    Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak.
3.    Air kolam renang adalah air di dalam kolam renang yang digunakan untuk olahraga renang dan kualitasnya memenuhi syarat kesehatan.
4.    Air pemandian umum adalah air yang digunakan pada tempat pemandian umum tidak termasuk pemandian untuk pengobatan tradisional dan kolam renang yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan.
Persyaratan kualitas air meliputi persyaratan mikrobiologi, fisika, kimia dan radioaktif. Air dengan kualitas baik haurs memenuhi persyaratan parameter fisika, kimia, mikrobiologi dan radioaktif. Parameter Fisika adalah parameter yang terkait dengan sifat fisik air, contohnya bau, jumlah zat padat,  kekeruhan, rasa, suhu dan warna. Parameter kimia adalah kelompok parameter yang penting untuk memberikan mutu ai. Dikenal ada parameter nonspesifik fan parameter spesifik. Berikut parameter kimia untuk memberikan mutu air .
1.    Parameter (nonspesifik)
a.    Daya hantar elektrolit (PTT)
b.    Konsentrasi ion hidrogen (pH)
c.    Kesadahan
d.    Alkalinitas
e.    Keasaman mineral
2.     Parameter (spesifik)
a.    Besi (Fe)
b.    Mangan (Mn)
c.    Tembaga (Cu)
d.    Seng (Zn)
e.    Kalsium (Ca)
f.     Magnesium (mg)
g.    Natrium (Na)
h.    Silika
i.      Logam beracun
j.      Khlorida (Cl
k.    Flourida (F)
l.      Nitrat
m.   Amonia
n.    Fosfat
o.    Senyawa fenolik
p.    Deterjen
q.    Asam ligninsufonat

Parameter mikrobiologi adalah kandungan bekteri dan tanaman mikroskopik di dalam air. Tiga jenis utamanya adalah Bacilli (bentuk silindris), Spirilium (bentuk spiral), dan Cocci (bentuk bulat). Organisme yang dijadikan petunjuk pencemaran tinja atau limbah adalah Escherichia coli dan kelompok Coliform lainnya. Coliform ialah mikroba berbentuk silinder atau batang, mampu meragikan asam penghasil glukosa dan laktosa. Organisme lain yang dijadikan parameter mikrobiologi adalah Streptococcus faecalis dan Clostridium welchii.
Adanya bakteri di air alam yang akan dijadikan air bersih, air minum, dan penggunaan lainnya tidak hanya menimbulkan masalah bagaimana membunuh atau menghilangkannya dalam proses tertentu. Akan tetapi, hasil penguraian mikroba/bakteri tersebut disebut pirogen, dapat tetap berada di dalam air hasil olahan sehingga perlu juga dihilangkan. Air yang masih mengandung pirogen berbahaya jika dijadikan pengencer larutan injeksi. Pirogen dalam air tersebut dapat mengakibatkan peningkatan suhu pada badan manusia.
Parameter radioaktif adalah kandungan radioaktif yang adal di dalam air yang berasal dari radiasi sinar radioaktif (alfa, beta, gamma) yang dapat mempengaruhi sel tubuh manusia. Informasi mengenai zat radioaktif di dalam air dinyatakan dalam satuan besaran tertentu (bc/L).
     Khusus untuk standar kualitas air minum, telah diperbaharui oleh KepMenKes RI nomor 907/MenKes/SK/VII/2002 tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum. Peraturan tersebut, air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. Jenis-jenis air dikelompokkan menjadi air yang didistribusikan melalui pipa untuk keperluan rumah tangga, air yang didistribusikan melalui tangki air,  air kemasan dan air yang digunakan   untuk produksi bahan makanan dan minuman yang disajikan kepada masyarakat. Dengan demikian diharapkan air minum yang dikonsumsi masyarakat tidak menimbulkan gangguan kesehatan.










PERSYARATAN KUALITAS AIR MINUM
BERDASARKAN KEPMENKES RI
NOMOR : 907/MENKES/SK/VII/2002
1.    BAKTERIOLOGI
Parameter
Satuan
Kadar Maksimum yang Diperbolehkan
a.    Air minum
E Colli atau fecal colli
b.    Air yang masuk sistem distribusi
E Colli atau  fecal Colli

Total bakteri coliform

c.    Air pada sistem distribusi
E Colli atau Fecal Colli

Total Bakteri Coliform

Jumlah/100ml sampel


Jumlah/100ml sampel

Jumlah/100ml sampel



Jumlah/100ml sampel

Jumlah/100ml sampel


0


0

0



0

0




2.    KIMIAWI
a.    Bahan Kimia yang Memiiki Pengaruh Langsung pada Kesehatan
1). Bahan Anorganik
Parameter
Satuan
Kadar maksimum yang diperbolehkan
Antimon
Air Raksa
Arsenil
Barium
Boron
Kadmium
Kromium (valensi 6)
Tembaga
Sianida
Flourida
Timbal
Molybendum
Nikel
Nitrat (NO2)
Nitrit (NO3)
Selenium
(mg/liter)
(mg/liter)
(mg/liter)
(mg/liter)
(mg/liter)
(mg/liter)
(mg/liter)
(mg/liter)
(mg/liter)
(mg/liter)
(mg/liter)
(mg/liter)
(mg/liter)
(mg/liter)
(mg/liter)
(mg/liter)
0,005
0,001
0,01
0,7
0,3
0,003
0,05
2
0,07
1,5
0,01
0,07
0,02
50
3
0,01




2). Bahan Organik
Parameter
Satuan
Kadar maksimum yang diperbolehkan
Clhorinated alkanes
Carbon terachloride
Diclhoromethane
1,2- Diclhoromethane
1,1,1- Triclhoromethane
Clhorinated ethenes
Vinyl clhoride
1,1- Diclhoroethene
1,2- Diclhoroethene
Triclhoroethene
Tetraclhoroethene
Aromatic hydrocarbons
Benzene
Toluene
Xylenes
Benzo[a]pyrne
Clhorinated benzenes
Monoclhorobenzenes
1,2-dichlorobenzenes
1,4-dichlorobenzenes
Trichlorobenzenes
Lain-lain
Di(2-ethyl hexy)adipate
Di(2-ethylexyl)phtalate
Acrylamide
Epichlorohydrin
Hexachlorobutadiene
Edetic acid (EDTA)
Tributylin oxide

µg/liter
µg/liter
µg/liter
µg/liter

µg/liter
µg/liter
µg/liter
µg/liter
µg/liter

µg/liter
µg/liter
µg/liter
µg/liter

µg/liter
µg/liter
µg/liter
µg/liter

µg/liter
µg/liter
µg/liter
µg/liter
µg/liter
µg/liter
µg/liter

2
20
30
2000

5
30
50
70
40

10
700
500
0,7

300
1000
300
20

80
8
0,5
0,4
0,6
200
10

3). Pestisida
Parameter
Satuan
Kadar maksimum yang diperbolehkan
Alachlor
Aldicarb
Aldrin/dieldrin
Atrazine
Bentazone
Carbofuran
Chlordane
Chlorotoluron
DDT
1,2-dibromo-3chloropropane
2,4-D
1,2-dichloropropane
1,3-dichloropropane
Heptaclor and Heptachlor epoxide
Hexachlorobenzene
Isoproturon
Lindane
MCPA
Methoxychlor
Metolachlor
Molinate
Pendimethalin
Pentachlorophenol
Permethrin
Propanil
Pyridate
Simazine
Triluralin
Chlorophenoxy
Herbicides selain 2,4DB dan MCPA
2,4-Dbdichlorprop
Fenoprop
Mecocrop
2,4,5-T
µg/liter
µg/liter
µg/liter
µg/liter
µg/liter
µg/liter
µg/liter
µg/liter
µg/liter
µg/liter
µg/liter
µg/liter
µg/liter

µg/liter
µg/liter
µg/liter
µg/liter
µg/liter
µg/liter
µg/liter
µg/liter
µg/liter
µg/liter
µg/liter
µg/liter
µg/liter
µg/liter
µg/liter


µg/liter
µg/liter
µg/liter
µg/liter
µg/liter
20
10
0,03
2
30
5
0,2
30
2
1
30
20
20

0,03
1
9
2
2
20
10
6
20
9
20
20
100
2
20

90

100
9
10
9

4). Desinfektan dan hasil sampingannya
Parameter
Satuan
Kadar maksimum yang diperbolehkan
Monochloramine
Chlorine
Bromate
Chlorite
Chlorophenol
2,4,6-trichlorophenol
Formaldehyde
Trihalomethanes
Bromoform
Dibromochloromethane
Bromodichloromethane
Chloroform
Chlorinated acetic acids
Dichloroacetic acid
Trichloroacetic acid
Chloral hydrate
(trichloroacetaldehyde)
Halogenated acetonitriles
Dichloroacetonitile
Trichloroacetonitile
Cyanogen chloride (sebagai CN)
(mg/liter)
(mg/liter)
(µg/liter)
(µg/liter)
(µg/liter)
(µg/liter)
(µg/liter)

(µg/liter)
(µg/liter)
(µg/liter)
(µg/liter)

(µg/liter)
(µg/liter)

(µg/liter)
(µg/liter)
(µg/liter)
(µg/liter)

(µg/liter)
3
5
25
200

200
900

100
100
60
200

50
100

10

90
1

70

b.    Bahan kimia yang kemungkinan dapat menimbulkan keluhan pada konsumen
1). Bahan Anorganik
Parameter
Satuan
Kadar maksimum yang diperbolehkan
Amonia
Aluminium
Klorida
Tembaga
Kesadahan
Hidrogen sulfida
Besi
Mangan
pH
sodium
sulfat
total zat padat terlarut
seng
 mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
-
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
1,5
0,2
250
1
500
0,05
0,3
0,1
6,5-8,5
200
250
1000
3

2). Bahan oganik, desinfektan dan hasil sampingannya
Parameter
Satuan
Kadar maksimum yang diperbolehkan
Organik
Toluene
Xylene
Ethylbenzene
Styrene
Monochlorobenzene
1,2-dichlorobenzene
1,4-dichlorobenzene
Trichlorobenzene
Detergen
Desinfektan dan hasil sampingannya
Chloride
2-chlorophenol
2,4-dichlorophenol
2,4,6-trichlorophenol

(µg/liter)
(µg/liter)
(µg/liter)
(µg/liter)
(µg/liter)
(µg/liter)
(µg/liter)
(µg/liter)
(µg/liter)


(µg/liter)
(µg/liter)
(µg/liter)
(µg/liter)



24-170
20-1800
2-200
4-2600
10-120
1-10
0,3-30
5-50
50


600-1000
0,1-10
0,3-40
2-300

3.    RADIOAKTIVITAS
Parameter
Satuan
Kadar maksimum yang diperbolehkan
Gross alpha activity
Gross beta activity
(bq/liter)
(bq/liter)
0,1
1

4.    FISIK
Parameter
Ssatuan
Kadar maksimum yang diperbolehkan
Parameter Fisik
Warna
Rasa dan bau
Temperatur
Kekeruhan

TCU
_
˚C
NTU


Tidak berasa dan berbau

D.    ZAT PENCEMAR PADA AIR DAN AKIBATNYA PADA KEHIDUPAN
Air biasanya disebut tercemar ketika terganggu oleh kontaminan antropogenik dan ketika tidak bisa mendukung kehidupan manusia, seperti air minum, dan/atau mengalami pergeseran ditandai dalam kemampuannya untuk mendukung komunitas penyusun biotik, seperti ikan. Fenomena alam seperti gunung berapi, algae blooms, badai, dan gempa bumi juga menyebabkan perubahan besar dalam kualitas air dan status ekologi air. Air yang tersebar dialam tidak pernah terdapat dalam bentuk murni, tetapi bukan berarti semua air sudah tercemar. Sebagai contoh, meskipun di daerah pegunungan atau hutan yang terpencil dengan udara yang bersih dan bebas dari polusi, air hujan selalu mengandung bahan-bahan terlarut seperti CO2,02 dan N2, serta bahan-bahan tersuspensi lainnya yang terbawa dari atmosfer. Air minum pun bukan merupakan air murni. Meskipun mungkin bahan-bahan tersuspensi dan bakteri mungkin telah dihilangkan dari air tersebut, tetapi air minum mungkin masih mengandung komponen-komponen terlarut. Bahkan air murni sebenarnya tidak enak untuk diminum karena beberapa bahan yang terlarut mungkin memberikan rasa yang spesifik terhadap air minum. Berdasarkan contoh diatas, jelaslah bahwa air yang tidak terpolusi tidak selalu merupakan air murni, tetapi adalah air yang tidak mengandung bahan-bahan asing tertentu dalam jumlah melebihi batas yang ditetapkan sehingga air tersebut dapat digunakan secara normal untuk keperluan tertentu misalnya untuk air minum (air ledeng, air sumur), berenang/rekreasi (kolam renang, air laut di pantai, mandi (air ledeng, air sumur), kehidupan hewan air, pengairan dan keperluan industri.
Penyebab pencemaran air disebabkan oleh berbagai dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda, diantaranya :
1.    Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi
2.    Sampah organik sepeerti air comberan (sewage) menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem.
3.    Industri membuang beerbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek termah, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga menguragi oksigen dalam air
4.    Pencemaran air oleh sampah
5.    Penggunaan bahan peledak untuk menangkap ikan
Berdasarkan sifatnya, zat pencemar atau polutan air dapat dikelompokkan ke dalam 9 (sembilan) kelompok, yaitu :
1.    Padatan
2.    Bahan buangan yang membutuhkan oksigen.
3.    Mikroorganisme
4.    Komponen organik sintetik
5.    Nutrien tanaman
6.    Minyak
7.    Senyawa anorganik dan mineral
8.    Bahan radioaktif
9.    Panas
Pengelompokkan tersebut diatas bukan merupakan pengelompokkan yang baku, karena suatu jenis polutan mungkin dapat dimasukkan ke dalam lebih dari satu kelompok. Sebagai contoh, bakteri dapat dimasukkan ke dalam kelompok mikroorganisme, namun dapat juga dimasukkan ke dalam kelompok padatan karena bakteri adalah padatan tersuspensi.
Untuk mengetahui apakah suatu air terpolusi atau tidak, diperlukan pengujian untuk menentukan sifat-sifat air sehingga dapat diketahui apakah terjadi penyimpangan dari batasan-batasan polusi air. Sifat-sifat air yang umum diuji dan dapat digunakan untuk menentukan tingkat polusi air misalnya :
1.    Nilai keasaman (pH) dan alkalinitas
Nilai pH yang normal adalah sekitar netral yaitu antara pH 6-8. Perubahan keasaman pada air buangan, baik ke arah alkali (pH naik) atau ke arah asam (pH turun), akan sangat mengganggu kehidupan ikan dan hewan air sekitarnya. Selain itu air buangan yang mempunyai pH rendah bersifat sangat korosif terhadap baja dan sering menyebabkan pengkaratan pada pipa-pipa besi.
2.    Suhu
Air sering digunakan sebagai medium pendingin dalam berbagai proses industri. Air pendingin tersebut setelah digunakan akan mendapatkan panas dari bahan yang diinginkan, kemudian dikemballikan ke tempat asalnya yaitu sungai atau sumber air lainnya. Air buangan tersebut mungkin mempunyai suhu lebih tinggi daripada air asalnya. Kenaikan suhu air tersebut akan menimbulkan beberapa akibat, salah satunya adalah jumlah oksigen terlarut di dalam air menurun, kecepatan reaksi kimia meningkat dan jika batas suhu yang mematikan terlampaui, ikan dan hewan air lainnya mungkin akan mati. Suhu air kali atau sumber air yang dijadikan tempat air buangan yang meningkat di tandai dengan adanya ikan-ikan dan hewan air yang naik ke permukaan untuk mendapatkan oksigen.
3.    Warna, bau dan rasa
Warna air sangat bervariasi, misalnya air yang ada di rawa-rawa berwarna kuning, coklat atau kehijauan, air sungai biasanya berwarna kuning kecoklatan karena mengandung lumpur dan air buangan yang mengandung besi/tanin dalam jumlah tinggi berwarna coklat kemerahan. Warna air yang tidak normal biasanya menunujukan adanya polusi. Warna air dapat dibedakan atas dua macam yaitu warna sejati (true color) yang disebabkan oleh bahan-bahan terlarut dan warna semu (apparent color), yang selain disebabkan oleh adanya bahan-bahan tersuspensi termasuk diantaranya yang bersifat koloid.
Bau air tergantung dari sumbernya. Bau air dapat disebabkan oleh bahan-bahan kimia, ganggang, plankton atau tubuhan dan hewan air, baik yang hidup maupun yang sudah  mati. air yang normal sebenarnya tidak memiliki bau dan rasa.
4.    Jumlah padatan
Air yang terpolusi selalu mengandung padatan yang dapat dibedakan atas empat kelompok berdasarkan besar partikelnya dan sifat-sifat lainnya, terutama kelarutannya yaitu :
a.    Padatan terendap
Sedimen adalah padatan yang dapat langsung mengendap jika air didiamakan tidak terganggu selama beberapa waktu. Padatan yang mengendap tersebut terdiri dari partikel-partikel padatan yang mempunyai ukuran relatif besar dan berat sehingga dapat mengendap dengan sendirinya. Akibat dari adanya sedimen dalam jumlah tinggi adalah sebagai berikut :
1). Dapat mengurangi polusi ikan dan hewan-hewan air lainnya karena telur-telur ikan dan sumber makanan mungkin ada di dalam sedimen itu.
2). Mengurangi penetrasi sinar ke dalam air, sehingga mengurangi kecepatan fotosintesis oleh tanaman air menurun.
            Padatan terendap biasanya terdiri dari pasir dan lumpur. Berbeda dengan tanah liat yang tidak dapat mengendap dengan sendirinya, lumpur merupakan padatan yang dapat mengendap dengan sendirinya.
b.    Padatan tersuspensi dan koloid
Padatan tersuspensi adalah padatan yang menyebabkan kekeruhan air, tidak terlarut dan tidak dapat mengendap langsung. Padatan tersuspensi terdiri dari partikel-partikel yang ukuran maupun beratnya lebih kecil daripada sedimen, misalnya tanah liat sel-sel mikroorganisme dan lain sebagainya. Selain mengandung padatan tersuspensi, air buangan juga mengandung bahan-bahan yang bersifat koloid. Seperti halnya padatan terendap, padatan tersuspensi juga akan menghalangi penetrasi sinar matahari  ke dalam air sehingga mempengaruhi regenerasi oksigen secara fotosintesis.
c.    Padatan terlarut
Padatan terlarut adalah padatan-padatan yang mempunyai ukuran lebih kecil daripada padatan tersuspensi. Padatan ini terdiri dari senyawa-senyawa anorganik dan organik yang larut air, mineral dan garam-garam lainnya. Sebagai contoh, air buangan industri-industri kimia sering mengandung mineral-mineral seperti merkuri (Hg), timbal (Pb), arsenik (As), Cadmium (Cd), Krhomium (Cr), Nikel (Ni), Cl2, serta garam-garam kalsium dan magnesium yang mempengaruhi kesadahan air.
d.    Minyak dan lemak
Minyak dan lemak yang mencemari air sering dimasukkan ke dalam kelompok padatan, yaitu padatan yang mengapung di atas permukaan air. Minyak tidak larut air, oleh sebab itu jika air tercemari minyak maka, minyak itu akan tetap mengapung di atas permukaan air, kecuali jika terdampar ke pantai atau tanah di sekeliling air yang tercemar tersebut. Tetapi ternyata minyak memiliki senyawa volatil yang mudah menguap, karena itu selama beberapa hari minyak tersebut akan menguap sebanyak ±25% dari volume minyak yang masuk ke air. Minyak yang tidak menguap tersebut akan mengalami emulsifikasi yang mengakibatkan minyak tersebut bersatu dengan air. Ada dua macam emulsi yang terbentuk antara minyak dengan air, yaitu emulsi minyak dalam air dan emulsi air dalam minyak. Emulsi minyak dalam air terjadi ketika droplet-droplet minyak terdispersi di dalam air dan distabilkan oleh reaksi kimia di mana air menutupi droplet minyak. Hal ini sering terjadi terutama di air yang berombak dan droplet minyak tersebut tidak terdispersi di permukaan air melainkan menyebar di dalam air. Beberapa droplet minyak terutama yang terikat dengan partikel mineral, menjadi lebih berat dan mengendap.
Emulsi air dalam minyak terjadi ketika droplet-droplet air ditutupi oleh lapisan minyak dan emulsi ini distabilkan oleh interaksi antara droplet-droplet air yang tertutup. Emulsi semacam ini terlihat sebagai  lapisan yang mengapung di atas permukaan air dan pekat. Beberapa komponen dalam minyak juga diketahui bersifat racun terhadap manusia dan hewan. Komponen hidrokarbon jenuh bersifat racun terhadap hewan-hewan tingkat rendah. Komponen-komponen hidrokarbon aromatik yang mempunyai titik didih rendah terdapat dalam jumlah besar dalam minyak dan merupakan komponen yang paling berbahaya, misalnya benzen, toluen dan xylen. Komponen tersebut bersifat racun terhadap manusia dam kehidupan lainnya.
5.    Kandungan bahan radioaktif.
Uranium dan pemecahannya merupakan salah satu contoh elemen yang,  mempunyai inti sangat tidak stabil. Disintegrasi atau pemecahan inti tersebut akan menghasilkan emisi radioaktif yang sangat berbahaya bagi mahluk hidup, bahkan mungkin dapat mematikan. Beberapa macam aktivitas yang merupakan sumber potensial pencemaran radioaktif telah diketahui dan berperan dalam polusi lingkungan, diantaranta yaitu :
a.    Peleburan dan pengolahan logam untuk produksi komponen radioaktif yang berguna.
b.    Penggunaan bahan radioaktif untuk senjata nuklir.
c.    Penggunaan bahan radioaktif untuk pembangkit tenaga nuklir.
d.    Penggunaan bahan radioaktif untuk pengobatan, industri dan penelitian
Komponen radioaktif dapat masuk ke dalam tubuh manusia dalam berbagai cara seperti terlihat pada gambar 3.1. suatu komponen radioaktif yang paling sering mencemari air adalah strontium-90. Secara kimia komponen ini menyerupai kalsium. Sehingga komponen ini dapat dengan mudah masuk ke tubuh manusia karena karakternya yang menyerupai kalsium. Jika strontium-90 ini masuk ke tubuh manusia dan terdapat akumulasi kandungan strontium-90 yang cukup tinggi di dalam sum-sum tulang dan belakang maka akan terjadi anemia berat, karena proses pembentukan sel darah merah terganggu.


Gambar 3.1 transmisi rradioaktif di alam (Stroker dan Seager, 1972)
 













Sampai batas-batas tertentu sebenarnya air secara alamiah akan mampu membersihkan zat pencemar tersebut. Namun karena jumlah zat pencemaran berlebihan maka kemampuan itu menjadi hilang. Kandungan polutan yang berlebihan dapat menimbulkan kerusakan lingkungan dan beberapa dampak negatif lainnya, diantaranya :
1.    Dapat menyebabkan banjir
2.    Erosi
3.    Kekurangan sumber air
4.    Membuat sumber penyakit
5.    Tanah longsor
6.    Dapat merusak ekosistem sungai
7.    Kerugian untuk nelayan.
Untuk pencemaran logam berat dalam air berikut beberapa akibat yang akan ditimbulkan jika dikonsumsi manusia. Akan dijelaskan dalam tabel berikut.



Logam Berat
Pengaruh Pada Tubuh
Arsenik (As)

Antimon (Sb)
Kadmium (Cd)
Kromium (Cr)

Kobal (Co)
Tembaga (Cu)
Timbal (Pb)
Merkuri (Hg)
Penurunan kemampuan koordinasi gerak, gangguan pada sistem saraf, gangguan pernafasan, gangguan ginjal.
Sama dengan arsenik
Terakumulasi pada hati dan ginjal
Gangguan paru-paru, gangguan fungsi ginjal kronis
Bersifat racun
Bersifat racun
Bersifat racun
Gangguan sistem saraf, hehetologic, hemetoxic, mempengaruhi fungsi ginjal.
Menganggu pertumbuhan, gangguan sistem saraf

E.    Upaya Pencegahan dan Penanggulangan pencemaran air.
1.    Upaya Pencegahan
Limbah dapat menimbulkan kerusakan lingkungan. Apabila hal ini sudah terlanjur ada didalam lingnkungan hidup kita, maka harus ada upaya penanggulangannya limbah pemukiman. Hal-hal yang dapat kita lakukan untuk menanggulangi limbah pemukiman yaitu: Mengelolah sampah, Membuang sampah ditempatnya,Tidak membuang sampah kesungai.( PANDI SURYADI, Januari 2011, KARYA ILMIAH DAMPAK PENCEMARAN AIR OLEH LIMBAH PEMUKIMAN PADA MASYARAKAT, Taluk Kuantan)  Pada dasarnya ada tiga cara yang dapat dilakukan dalam rangka pencegahan pencemaran lingkungan, yaitu :
a.    Secara Administratif
Upaya pencegahan pencemaran lingkungan secara administratif adalah pencegahan pencemaran lingkungan yang dilkukan oleh pemerintah dengan cara mengeluarkan kebijakan atau peraturan yang berhubungan dengan lingkungan hidup. Contohnya adalah dengan keluarnya undang-undang tentang pokok-pokok pengelolaan lingkungan hidup yang dikeluarkan oleh presiden RI pada tanggal 11 Maret 1982. Dengan adanya AMDAL sebelumnya adanya proyek pembangunan pabrik dan proyek yang lainnya.
b.    Secara Teknologis
Cara ini ditempuh dengan mewajibkan pabrik untuk memiliki unit pengolahan limbah sendiri sebelum limbah pabrik dibuang ke lingkungan pabrik wajib mengolah limbah tersebut terlebih dahulu seihngga menjadi zat yang tidak berbahaya bagi lingkungan.
c.    Secara Edukatif
Cara ini ditempuh dengan melakukan penyuluhan terhadap masyarakat akan pentingnya lingkungan dan betapa bahayanya pencemaran lingkungan. Selain itu, dapat dilkukan melalui jalur-jalur pendidikan formal atau sekolah.

Seharusnya, kita berperilaku terpuji dan santun terhadap lingkungan. Memuliakan air adalah salah satu bentuk wujud nyata yang bisa kita lakukan guna kelangsungan hidup bersama.
2.    Penanggulangan Pencemaran Air
Dalam menyikapi permasalahan pencemaran air ini, Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi Jawa Barat, menetapkan beberapa cara penanggulangan pencemaran air yang bisa diterapkan oleh kita.  Beberapa cara penanggulangan pencemaran air tersebut di antaranya sebagai berikut.
a.       Program Pengendalian Pencemaran dan Pengrusakan Lingkungan
1).  Mengurangi beban pencemaran badan air oleh industri dan domestik.
2). Mengurangi beban emisi dari kendaraan bermotor dan industri.
3). Mengawasi pemanfaatan B3 dan pembuangan limbah B3.
4). Mengembangkan produksi yang lebih bersih (cleaner production) dan EPCM (Environmental Pollution Control Manager).
b.      Program Rehabilitasi dan Konservasi SDA dan Lingkungan Hidup
1). Mengoptimalkan pelaksanaan rehabilitasi lahan kritis.
2). Menanggulangi kerusakan lahan bekas pertambangan, TPA, dan bencana.
3). Meningkatkan konservasi air bawah tanah.
4). Rehabilitasi dan konservasi keanekaragaman hayati.

Banyak hal yang bisa kita lukukan sebagai cara penanggulangan pencemaran air di lingkungan kita, diantaranya :
a.    Sadar akan kelangsungan ketersediaan air dengan tidak merusak atau mengeksploitasi sumber mata air agar tidak tercemar
b.    Tidak membuang sampah ke sungai
c.    Mengurangi intensitas limbah rumah tangga
d.    Melakukan penyaringan limbah pabrik sehingga limbah yang nantinya bersatu dengan air seungai bukanlah limbah jahat perusak ekosistem
e.    Pembuatan sanitasi yang benar dan bersih agar sumber-sumber air bersih lainnya tidak tercemar
Cara penanggulangan pencemaran air lainnya adalah dengan melakukan penanaman pohon. Selain pohon bisa mencegah longsor, diakui mampu menyerap air dalam jumlah banyak. Itu sebanya banyak bencana banjir akibat penebangan pohon secara masal. Padahal pohon merupakan penyerap air paling efektif dan handal.
Dalam konteks masyarakat perlu dibentuk suatu masyarkat yang berprilaku sehat terhadap lingkungan agar dapat menghindari pencemaran air dari aktivitas mereka sehari-hari, pencemaran yang diakibatkan oleh kegiatan masyarakat  sehari-hari menjadi salah satu penyebab pencemaran yang paling besar. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dilakukan oleh masyarakat dalam menjaga lingkungannya, yakni :
a.    Tidak membuang sampah atau limbah cair ke sungai, danau, laut dan sebagainya.
b.    Tidak menggunakan sungai atau danau untuk tempat mencuci mobil, motor atau kendaraan lainnya.
c.    Tidak menggnakan sungai atau danau untuk wahana memandikan ternak dan sebagai tempat kakus
d.    Tidak meminum air sungai, danau atau sumur tanpa dimasak dahulu.

Salah satu upaya pemerintah dalam menanggulangi pencemaran air yang di akibatkan dari kegiatan masyarakat salah satunya adalah dengan mengenalkan kolam pengolah limbah cair. Pembangunan WC umum yang dilengkapi septic tank di daerah/lingkungan yang rat-rata penduduknya tidak memiliki WC. Setiap sepuluh rumah disediakan satu WC umum. Upaya demikian sangat bersahabat dengan lingkungan, murah dan sehat karena dapat menghindari pencemaran air sumur/air tanah. Selain itu sudah saatnya diupayakan pembuatan kolam pengolahan air buangan (air cucian, air kamar mandi dan lain-lain) secara kolektif agar limbah tersebut tidak langsung dialirkan ke selokan atau sungai. Untuk limbah industri dilakukan dengan mengalirkan air yang tercemar ke dalam beberapa kolam kemudian dibersihkan, baik secara mekanis (pengadukan, kimiawi (diberi zat kimia tertentu) maupun biologis (diberi bakteri ganggan atau tumbuhan air lan=innya). Pada kolanm terakhir dipelihara ikan untuk menguji kebersihan air dari polutan yang berbahaya. Denngan demikian air yang keluarkan hanyalah air yang tidak tercemar. Salah satu proses pengolahan air buangan adalah sebagai berikut :
a.    Proses penanganan primer, yaitu proses pengolahan air buangan deari bahan-bahan padatan yang mengendap atau mengapung.
b.    Proses penanganan sekunder, yaitu proses dekomposisi bahan-bahan padatan secara biologis
c.    Proses pengendapan tersier, yaitu menghilangkan komponen-komponen fospor dan padatan tersuspemnsi terlarut atau berwarna atau berbau. Untuk itu bisa menggunakan beberapa metode bergantung pada komponen yang dihilangkan.
Dan pada intinya semua pengolahan dan penanggulangan tersebut bermuara pada “Manajemen Sampah”.


BAB IV
Simpulan
A.   Simpulan
Air merupakan kebutuhan mahluk hidup maka dalam hal ini kualitas air harus tetap terjaga agar tidak tercemar oleh bahan-bahan yang berbahaya.  Sumber pencemaran air yang utama adalah dari buruknya manajemen sampah/limbah yang dikeluarkan masyarakat. Walaupun telah diatur oleh Undang-undang maupun Peraturan pemerintah namun kesadaran masyarakat mengenai hal ini masih sangat kurang baik itu dari masyarakat perkotaan maupun pedesaan.
Beberapa upaya dalam penanggulangan dan pencegahan pencemaran air ini tergolong ke dalam tiga poin pokok. Yakni openanggulangan secara administrative, teknologi dan edukatif.

B.   Saran
Untuk menjaga kulitas air maka kita sebagai mahluk hidup yang paling rentan dalam mencemari lingkungan walaupun diberi kelebihan berupa akal. Maka seharusnya kita sadar akan lingkungan artinya kita lah yang menjaga lingkungan inii agar tetap baik.


DAFTAR PUSTAKA

chemistrisaryanto.wordpress.com
http://www.artikellingkunganhidup.com/fungsi-dan-peranj-air-bagi-kehidupan-manusia.html
http://www.ziddu.com/download/18005516/manfaatlainairbersih.docx.html
Jumianto.2011. Makalah Upaya Penanggulangan Pencemaran Air
Mas’ud, M. Ali. 2008.Makalah Biologi Tentang Polusi Air
Rahayu, Iman. 2007. Cara Menangani Air Kotor Menjadi Air Bersih. Bandung:CV Citra Praya
www.wikipedia.org/