BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, air
merupakan sesuatu yang sangat penting dan berharga. Banyak aktivitas yang kita
lakukan sehari-hari brgantung pada air. Air kita gunakan untuk membersihkan
badan kita dari kotoran dan kuman, mencuci pakaian dan oiring, juga memasak.
Hal yang paling penting tubuh kita sendiri sangat memerlukan air karena tubuh
kita tersusun atas 65% air atau sekitar 47 liter air per orang dewasa.
Setiap hari 2,50 liter air dari jumlah
tersebut harus diganti dengan air yang baru. Diperkirakan dari sejumlah air
yang harus diganti tersebut berasal dari air minum dan sekitar 1 liter berasal
dari bahan makanan yang dikonsumsi. Menurut WHO, jumlah air minum yang harus
dipenuhi sebagai syarat kesehatan adalah 86,4 liter perkapita per hari.
Pentingnya air juga tidak dirasakan
oleh pribadi kita sendiri. Petani memerlukan air untuk mengairi sawahnya. Air
pun dapat digunakan untuk membangkitkan tenaga listrik yang dikenal dengan
sebutan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Peternak ikan memerlukan air dikolamnya
agar ikan-ikan yang diternakkannya dapat hidup. Masyarakat didaerah sungai
memanfaatkan air sebagai sarana transportasi menggunakan perahu atau
rakit.
Tidak hanya manusia, tumbuhan dan
hewan pun sangat membutuhkan air. Tumbuhan menggunakan air (H2O)
bersama dengan karbon dioksida (CO2) untuk membentuk makanan. Tanpa
air tumbuhan tidak dapat tumbuh dan berkembang bahkan dapat mati jika tidak
mendapati suplai air yang cukup.
Dalam lingkungan air bersih tidak
selalu tersedia secara instan, terkadang kita juga menemukan air-air yang
berwarna keruh dan berbau serta sering kali bercampur dengan benda-benda
seperti sampah kaleng, plastik san
sampah organik. Air yang demikian bisa disebut air kotor atau disebut pula air
yang terpolusi. Darimana polutan itu berasal? Bagi kita, khususnya masyarakat
pedesaan, sungai adalah sumber air bersih sehari-haro. Sumber polutan dapat
berasal dari mana-mana. Contohnya limbah-limbah industri dibuang dan dialirkan
ke sungai. Semua akhirnya bermuara di sungai dan pen cemaran polutan air ini
dapat merugikan manusia dan lingkungan.
Berdasarkan keterangan di atas maka
makalah ini akan memberikan informasi mengenai air dan peranannya dalam
kehidupan serta hal-hal yang berhubuhngan pencemaran air berikut cara mengolah
air kotor menjadi air yang bersih.
B.
Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang yang
dipaparkan maka rumusan masalah pada makalah ini adalah :
1.
Bagaimana
peranan air dalam lingkungan?
2.
Apa
saja sumber-sumber air bersih yang digunakan masyarakat?
3.
Bagaimana
parameter air yang sehat untuk lingkungan?
4.
Hal-hal
apa saja yang dapat mencemari air dan apa akibatnya bagi lingkungan?
5.
Bagaimana
cara mendapatkan air dengan kualitas yang baik?
C.
Tujuan makalah
Adapun tujuan dari penulisan makalah
ini adalah untuk mengetahui :
1.
Peranan
air dalam lingkungan.
2.
Sumber-sumber
air bersih.
3.
Parameter
air yang sehat.
4.
Sumber-sumber
pencemaran air dan akibatnya.
5.
Cara
mendapatkan air dengan kualitas yang baik.
BAB II
KAJIAN TEORITIS
Air
dibutuhkan untuk berbagai aktivitas manusia dan tentu saja kebutuhan tubuh
manusia juga. Air bersih digungakakn untuk minum, memasak, mandi, mencuci,
bertani, beternak ikan dan berbagai kegiatan penting lainnya. Air yang kita
gunakan harus berstandar 3B yaitu tidak
berwarna, berbau dan beracun. (Salman 1997)
Air
yang berwarna keruh dan berbau sering kali bercamour dengan benda-benda sampah
seperti plastik sampah organik, kaleng dan
sebagainya. Pemandangan seperti ini sering kita jumpai pada aliran
sungai, selokan maupun kolam-kolam . air yang demikian disebut air kotor akibat
adanya pencemaran air. (Djambur 1993)
Pencemaran
air di Indonesia saat ini semakin memprihatinkan. Pencemaran air dapat
diartikan sebagai suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air
seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Perubahan
ini membahayakan sehingga air tidak bisa digunakan sesuai peruntukkannya.
(berbagai sumber)
Pencemaran
adalah suatu penyimpangan dari keadaan normalnya. Jadi pencemaran air tanah
adalah suatu keadaan air tersebut telah mengalami penyimpangan dari keadaan
nomal. Keadaan normal air tergantung pada faktor penentu, yaitu kegunaan air
itu sendiri dan asal sumber air tersebut. Peencemar air dikelompokkan dalam
pencemar bahan buangan organik, pencemar bahan buangan anorganik dan bahan
buangan zat kimia. (Natah 2007)
Pencemaran
air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti
danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Danau, sungai,
lautan dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan
merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Meskipun dunia dengan air,
hanya tiga persen itu minum. Termasuk dalam sumber tiga persen air minum adalah
air sungai, musim semi, sungai, danau dan air terjun yang terus menerus
terancam dan terkontaminasi oleh berbagai faktor yang menyebabkan pencemaran
air. Walaupun fenomena alam seperti gungung beraori, badai, gempa bumi dan
lain-lain juga mengakibatkan perubahan yang besar terhadap kuallitas air, hal
ini tidak dianggap sebagai pencemaran (KORAN ANAK INDONESIA, Jakarta,
Yudhasmara Publisher).
Pencegahan
dan pemulihan pencemaran air terdiri dari lima proses yaitu, Reduce, Reuse,
Recycle, Recharge dan Recovery. Dua yang terakhir adalah usaha pemulihan,
misalnya dengan penmbuatan lubang biopori dan sumur resapan. Sedangkan contoh
recycle yaitu dengan memenfaatkan air mandi untuk menyiram tanaman atau mencuci
kendaraan. (KORAN ANAK INDONESIA, Jakarta, Yudhasmara Publisher).
BAB III
PEMBAHASAN
A.
Peranan Air dalam Kehidupan
Salah satu kebutuhan pokok sehari-hari
mahluk hidup di dunia ini yang tidak dapat dipisahkan adalah air. Tidak hanya
penting bagi manusia air merupakan bagian yang penting karena semua mahluk
hidup sangat memerlukan air untuk bertahan hidup. Manusia mungkin dapat hidup beberapa jika tidak makan, namun
jika tidak minum manusia mungkin tidak akan dapat hidup selama beberapa hari
tersebut karena sudah mutlak bahwa sebagian besar zat pembentuk tubuh manusia
itu sendiri terdiri dari 70% air. Jadi
bukan hal yang baru jika kehidupan yang ada di dunia ini dapat terus
berlangsung karena tersedianya air yang cukup. Dalam usaha memoertahankan
kelangsungan hidupnya, manusia berupaya mengadakan aor yang cukup bagi dirinya
sendiri. Berikut ini kebutuhan pokok manusia yang memerlukan air :
1.
Keperluan
rumah tangga, misalnya untuk minum, masak, mandi, cuci dan pekerjaan lainnya.
2.
Keperluan
umum misalnya untuk kebersihan jalan dan pasar, pengangkutan air limbah, hiasan
kota, tempat rekreasi dan lain-lainnya
3.
Keperluan
industri, misalnya untuk pabrik dan bangunan pembangkit tenaga listrik
4.
Keperluan
perdagangan, misalnya untuk hotel, restoran dan lain-lain
5.
Keperluan
pertanian dan peternakan
6.
Keperluan
pelayaran dan lain sebagainya
Oleh
karena itulah aor sangat berfungsi dan berperan bagi kehidupan mahluk hidup
dibumi. Penting bagi kita sebagai manusia untuk tetap melestarikan dan menjaa
agar air yang kita gunakan tetap terjaga kelestariannya dengan melakukan
pengelolaan air yang baik seperti penghematan, tidak membuang sampah dan limbah
yang dapat membuat pencemaran air sehingga dapat menganggu ekosistem yang ada.
B.
Sumber Air
Bumi yang kita tempati, 70%-nya
merupakan perairan. Wilayah perairan di Bumi tersebar di lautan, sungai, danau
dan rawa. Selain wilayah perairan, air pun terdapat dibawah permukaan tanah di
sebut air tanah. Air juga terdapat di udara dalam
bentuk kumpulan uap air yang disebut awan. Selain itu, di kutub utara dan kutub
selatan serta puncak pegunungan tinggi terdapat air dalam wujud padat berupa
es.
Air yang ada di bumi kita, baik di laut, di daratan, angkasa maupun di bawwah
tanah mengalami siklus air. Ada empat proses dalam siklus air yang dipengaruhi
sinar matahari, yaitu :
1.
Evaporasi
(penguapan)
Evaporasi
merupakan proses perubahan air ke dalam bentuk uap air, proses ini terjadi di
lautan dan di daratan (sungai, danau, rawa dan kolam). Proses ini lebih banyak
terjadi di lautan.
2.
Presipitasi
Prestisipasi
adalah proses pengendapan uap air yang telah jenuh. Pada proses ini uap air
bergabung membentuk butir-butir air yang di bentuk di udara dikenal dengan awan
kemudian turun kebumi dalam bentuk hujan. Proses ini lebih banyak terjadi di
daratan.
3.
Transpirasi
Transpirasi
adalah proses penguapan air dari tumbuhan.
4.
Sublimasi
Sublimasi
adalah proses perubahan air dari wujud padat menjadi uap air proses ini
hanya terjadi pada daerah pegunungan
tinggi yang tertutup es serta di daerah kutub.
Air yang berada di lautan bersifat
asin karena memiliki kandungan garam yang tinggi. Air laut tidak dapat kita
gunakan untuk keperluan sehari-hari. Agar dapat digunakan untuk konsumsi dan
kebutuhan sehari-hari, air laut diolah terlebih dahulu. Prosses pengolahan air
laut menjadi air tawar dapat dilakukan dengan proses desalinasi.
Air yang kita gunakan sehari-hari
bersifat tawar sehingga lebih dikenal dengan istilah air tawar. Akan tetapi
hanya 3% air yajng ada dibumi ini berupa air tawar dan du per tiganya membeku
di kutub dan puncak gunung yang tinggi. Sisanya merupakan air tanah dan 0,3%
adalah air permukaan (sungai, danau dan rawa).
C.
Standar Kualitas Air
Tidak semua air tawar dapat langsung
digunakan untuk kegiatan sehari-hari. Pemerintah telaj menetapkan standar
kualitas air yang berbeda-beda sesuai dengan tujuan penggunaannya.
Kualitas air diatur oleh pemerintah
dalam beberapa peraturan, yakni PP RI Nomor 20 tahun 1990 tentang Pengendalian
Pencemaran Air, PP RI No 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas air dan
Pengendalian Pencemaran Air, PerMenKes RI nomor 416/Menkes/Per/IX/1990 tentang
Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum.
Dalam PP RI Nomor 20 tahun 1990
tentang Pengendalian Pencemaran Air, air menurut peruntukkannya digolongkan
menjadi empat golongan, yakni:
1.
Golongan
A
Air
yang dapat digunakan sebagai air minum secara langsung tanpa harus diolah
terlebih dahulu.
2.
Golongan B
Air
yang dapat digunakan sebagai air baku minum.
3.
Golongan C
Air
yang dapat digunakan untuk keperluan
perikanan dan peternakan.
4.
Golongan
D
Air
yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian dan dapat dimanfaatkan untuk
usaha perkotaan, industri, pembangkit listrik tenaga air.
Menurut PP RI nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas
Air dan Pengendalian Pencemaran Air, klasifikasi mutu air ditetapkan menjadi
empat kelas, yakni :
1.
Kelas
satu
Air
yang peruntukannya dapat digunakan untuk bahan baku air minum dan untuk
peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan
tersebut.
2.
Kelas
dua
Air
yang permukaannya dapat digunakan untuk sarana dan prasarana rekreasi air,
pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi pertanaman dan
atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan
tersebut.
3.
Kelas
tiga
Air
yang peruntukanya dapat digunakan untuk pembudidayaan ikan air tawar,
peternakan, air untuk mengairi pertamanan dan atau peruntukannya yanng
mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut.
4.
Kelas
empat
Air
yang peruntukanya dapat digunakan untuk mengairi pertamanan dan atau peruntukan
lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut.
Syarat-syarat
standar kualitas aitr bersih di atur oleh PerMenKes RI nomor
416/Menkes/Per/IX/1990 tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air.
Berdasarkan peraturan tersebut yakni :
1.
Air
minum adalah air yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung
diminum.
2.
Air
bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya
memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak.
3.
Air
kolam renang adalah air di dalam kolam renang yang digunakan untuk olahraga
renang dan kualitasnya memenuhi syarat kesehatan.
4.
Air
pemandian umum adalah air yang digunakan pada tempat pemandian umum tidak
termasuk pemandian untuk pengobatan tradisional dan kolam renang yang
kualitasnya memenuhi syarat kesehatan.
Persyaratan
kualitas air meliputi persyaratan mikrobiologi, fisika, kimia dan radioaktif.
Air dengan kualitas baik haurs memenuhi persyaratan parameter fisika, kimia,
mikrobiologi dan radioaktif. Parameter Fisika adalah parameter yang terkait
dengan sifat fisik air, contohnya bau, jumlah zat padat, kekeruhan, rasa, suhu dan warna. Parameter
kimia adalah kelompok parameter yang penting untuk memberikan mutu ai. Dikenal
ada parameter nonspesifik fan parameter spesifik. Berikut parameter kimia untuk
memberikan mutu air .
1.
Parameter
(nonspesifik)
a.
Daya
hantar elektrolit (PTT)
b.
Konsentrasi
ion hidrogen (pH)
c.
Kesadahan
d.
Alkalinitas
e.
Keasaman
mineral
2.
Parameter (spesifik)
a.
Besi
(Fe)
b.
Mangan
(Mn)
c.
Tembaga
(Cu)
d.
Seng
(Zn)
e.
Kalsium
(Ca)
f.
Magnesium
(mg)
g.
Natrium
(Na)
h.
Silika
i.
Logam
beracun
j.
Khlorida
(Cl
|
k.
Flourida
(F)
l.
Nitrat
m.
Amonia
n.
Fosfat
o.
Senyawa
fenolik
p.
Deterjen
q.
Asam
ligninsufonat
|
Parameter
mikrobiologi adalah kandungan bekteri dan tanaman mikroskopik di dalam air.
Tiga jenis utamanya adalah Bacilli
(bentuk silindris), Spirilium (bentuk
spiral), dan Cocci (bentuk bulat).
Organisme yang dijadikan petunjuk pencemaran tinja atau limbah adalah Escherichia coli dan kelompok Coliform lainnya. Coliform ialah mikroba berbentuk silinder atau batang, mampu
meragikan asam penghasil glukosa dan laktosa. Organisme lain yang dijadikan
parameter mikrobiologi adalah Streptococcus
faecalis dan Clostridium welchii.
Adanya
bakteri di air alam yang akan dijadikan air bersih, air minum, dan penggunaan
lainnya tidak hanya menimbulkan masalah bagaimana membunuh atau
menghilangkannya dalam proses tertentu. Akan tetapi, hasil penguraian
mikroba/bakteri tersebut disebut pirogen, dapat tetap berada di dalam air hasil
olahan sehingga perlu juga dihilangkan. Air yang masih mengandung pirogen
berbahaya jika dijadikan pengencer larutan injeksi. Pirogen dalam air tersebut
dapat mengakibatkan peningkatan suhu pada badan manusia.
Parameter
radioaktif adalah kandungan radioaktif yang adal di dalam air yang berasal dari
radiasi sinar radioaktif (alfa, beta, gamma) yang dapat mempengaruhi sel tubuh
manusia. Informasi mengenai zat radioaktif di dalam air dinyatakan dalam satuan
besaran tertentu (bc/L).
Khusus untuk standar kualitas air minum, telah diperbaharui oleh
KepMenKes RI nomor 907/MenKes/SK/VII/2002 tentang Syarat-syarat dan Pengawasan
Kualitas Air Minum. Peraturan tersebut, air minum adalah air yang melalui
proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan
dan dapat langsung diminum. Jenis-jenis air dikelompokkan menjadi air yang
didistribusikan melalui pipa untuk keperluan rumah tangga, air yang
didistribusikan melalui tangki air, air kemasan
dan air yang digunakan untuk produksi
bahan makanan dan minuman yang disajikan kepada masyarakat. Dengan demikian
diharapkan air minum yang dikonsumsi masyarakat tidak menimbulkan gangguan
kesehatan.
PERSYARATAN KUALITAS AIR MINUM
BERDASARKAN KEPMENKES RI
NOMOR : 907/MENKES/SK/VII/2002
1. BAKTERIOLOGI
Parameter
|
Satuan
|
Kadar Maksimum yang
Diperbolehkan
|
a.
Air minum
E
Colli atau fecal colli
b.
Air yang masuk sistem
distribusi
E
Colli atau fecal Colli
Total bakteri coliform
c.
Air pada sistem distribusi
E
Colli atau Fecal Colli
Total Bakteri Coliform
|
Jumlah/100ml
sampel
Jumlah/100ml
sampel
Jumlah/100ml
sampel
Jumlah/100ml
sampel
Jumlah/100ml
sampel
|
0
0
0
0
0
|
2. KIMIAWI
a. Bahan
Kimia yang Memiiki Pengaruh Langsung pada Kesehatan
1). Bahan Anorganik
Parameter
|
Satuan
|
Kadar maksimum
yang diperbolehkan
|
Antimon
Air Raksa
Arsenil
Barium
Boron
Kadmium
Kromium (valensi 6)
Tembaga
Sianida
Flourida
Timbal
Molybendum
Nikel
Nitrat (NO2)
Nitrit (NO3)
Selenium
|
(mg/liter)
(mg/liter)
(mg/liter)
(mg/liter)
(mg/liter)
(mg/liter)
(mg/liter)
(mg/liter)
(mg/liter)
(mg/liter)
(mg/liter)
(mg/liter)
(mg/liter)
(mg/liter)
(mg/liter)
(mg/liter)
|
0,005
0,001
0,01
0,7
0,3
0,003
0,05
2
0,07
1,5
0,01
0,07
0,02
50
3
0,01
|
2). Bahan Organik
Parameter
|
Satuan
|
Kadar
maksimum yang diperbolehkan
|
Clhorinated
alkanes
Carbon
terachloride
Diclhoromethane
1,2-
Diclhoromethane
1,1,1-
Triclhoromethane
Clhorinated
ethenes
Vinyl clhoride
1,1-
Diclhoroethene
1,2-
Diclhoroethene
Triclhoroethene
Tetraclhoroethene
Aromatic
hydrocarbons
Benzene
Toluene
Xylenes
Benzo[a]pyrne
Clhorinated
benzenes
Monoclhorobenzenes
1,2-dichlorobenzenes
1,4-dichlorobenzenes
Trichlorobenzenes
Lain-lain
Di(2-ethyl
hexy)adipate
Di(2-ethylexyl)phtalate
Acrylamide
Epichlorohydrin
Hexachlorobutadiene
Edetic acid
(EDTA)
Tributylin
oxide
|
µg/liter
µg/liter
µg/liter
µg/liter
µg/liter
µg/liter
µg/liter
µg/liter
µg/liter
µg/liter
µg/liter
µg/liter
µg/liter
µg/liter
µg/liter
µg/liter
µg/liter
µg/liter
µg/liter
µg/liter
µg/liter
µg/liter
µg/liter
µg/liter
|
2
20
30
2000
5
30
50
70
40
10
700
500
0,7
300
1000
300
20
80
8
0,5
0,4
0,6
200
10
|
3). Pestisida
Parameter
|
Satuan
|
Kadar
maksimum yang diperbolehkan
|
Alachlor
Aldicarb
Aldrin/dieldrin
Atrazine
Bentazone
Carbofuran
Chlordane
Chlorotoluron
DDT
1,2-dibromo-3chloropropane
2,4-D
1,2-dichloropropane
1,3-dichloropropane
Heptaclor and
Heptachlor epoxide
Hexachlorobenzene
Isoproturon
Lindane
MCPA
Methoxychlor
Metolachlor
Molinate
Pendimethalin
Pentachlorophenol
Permethrin
Propanil
Pyridate
Simazine
Triluralin
Chlorophenoxy
Herbicides
selain 2,4DB dan MCPA
2,4-Dbdichlorprop
Fenoprop
Mecocrop
2,4,5-T
|
µg/liter
µg/liter
µg/liter
µg/liter
µg/liter
µg/liter
µg/liter
µg/liter
µg/liter
µg/liter
µg/liter
µg/liter
µg/liter
µg/liter
µg/liter
µg/liter
µg/liter
µg/liter
µg/liter
µg/liter
µg/liter
µg/liter
µg/liter
µg/liter
µg/liter
µg/liter
µg/liter
µg/liter
µg/liter
µg/liter
µg/liter
µg/liter
µg/liter
|
20
10
0,03
2
30
5
0,2
30
2
1
30
20
20
0,03
1
9
2
2
20
10
6
20
9
20
20
100
2
20
90
100
9
10
9
|
4). Desinfektan dan hasil
sampingannya
Parameter
|
Satuan
|
Kadar maksimum
yang diperbolehkan
|
Monochloramine
Chlorine
Bromate
Chlorite
Chlorophenol
2,4,6-trichlorophenol
Formaldehyde
Trihalomethanes
Bromoform
Dibromochloromethane
Bromodichloromethane
Chloroform
Chlorinated acetic acids
Dichloroacetic
acid
Trichloroacetic
acid
Chloral hydrate
(trichloroacetaldehyde)
Halogenated
acetonitriles
Dichloroacetonitile
Trichloroacetonitile
Cyanogen
chloride (sebagai
CN)
|
(mg/liter)
(mg/liter)
(µg/liter)
(µg/liter)
(µg/liter)
(µg/liter)
(µg/liter)
(µg/liter)
(µg/liter)
(µg/liter)
(µg/liter)
(µg/liter)
(µg/liter)
(µg/liter)
(µg/liter)
(µg/liter)
(µg/liter)
(µg/liter)
|
3
5
25
200
200
900
100
100
60
200
50
100
10
90
1
70
|
b. Bahan
kimia yang kemungkinan dapat menimbulkan keluhan pada konsumen
1). Bahan Anorganik
Parameter
|
Satuan
|
Kadar
maksimum yang diperbolehkan
|
Amonia
Aluminium
Klorida
Tembaga
Kesadahan
Hidrogen sulfida
Besi
Mangan
pH
sodium
sulfat
total zat padat terlarut
seng
|
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
-
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
|
1,5
0,2
250
1
500
0,05
0,3
0,1
6,5-8,5
200
250
1000
3
|
2). Bahan oganik, desinfektan
dan hasil sampingannya
Parameter
|
Satuan
|
Kadar maksimum
yang diperbolehkan
|
Organik
Toluene
Xylene
Ethylbenzene
Styrene
Monochlorobenzene
1,2-dichlorobenzene
1,4-dichlorobenzene
Trichlorobenzene
Detergen
Desinfektan
dan hasil sampingannya
Chloride
2-chlorophenol
2,4-dichlorophenol
2,4,6-trichlorophenol
|
(µg/liter)
(µg/liter)
(µg/liter)
(µg/liter)
(µg/liter)
(µg/liter)
(µg/liter)
(µg/liter)
(µg/liter)
(µg/liter)
(µg/liter)
(µg/liter)
(µg/liter)
|
24-170
20-1800
2-200
4-2600
10-120
1-10
0,3-30
5-50
50
600-1000
0,1-10
0,3-40
2-300
|
3. RADIOAKTIVITAS
Parameter
|
Satuan
|
Kadar
maksimum yang diperbolehkan
|
Gross alpha
activity
Gross beta
activity
|
(bq/liter)
(bq/liter)
|
0,1
1
|
4. FISIK
Parameter
|
Ssatuan
|
Kadar
maksimum yang diperbolehkan
|
Parameter
Fisik
Warna
Rasa dan bau
Temperatur
Kekeruhan
|
TCU
_
˚C
NTU
|
Tidak berasa dan berbau
|
D.
ZAT PENCEMAR PADA AIR DAN AKIBATNYA PADA
KEHIDUPAN
Air biasanya disebut tercemar ketika
terganggu oleh kontaminan antropogenik dan ketika tidak bisa mendukung
kehidupan manusia, seperti air minum, dan/atau mengalami pergeseran ditandai
dalam kemampuannya untuk mendukung komunitas penyusun biotik, seperti ikan.
Fenomena alam seperti gunung berapi, algae
blooms, badai, dan gempa bumi juga menyebabkan perubahan besar dalam
kualitas air dan status ekologi air. Air yang tersebar dialam tidak pernah
terdapat dalam bentuk murni, tetapi bukan berarti semua air sudah tercemar.
Sebagai contoh, meskipun di daerah pegunungan atau hutan yang terpencil dengan
udara yang bersih dan bebas dari polusi, air hujan selalu mengandung
bahan-bahan terlarut seperti CO2,02 dan N2, serta bahan-bahan tersuspensi
lainnya yang terbawa dari atmosfer. Air minum pun bukan merupakan air murni.
Meskipun mungkin bahan-bahan tersuspensi dan bakteri mungkin telah dihilangkan
dari air tersebut, tetapi air minum mungkin masih mengandung komponen-komponen
terlarut. Bahkan air murni sebenarnya tidak enak untuk diminum karena beberapa
bahan yang terlarut mungkin memberikan rasa yang spesifik terhadap air minum.
Berdasarkan contoh diatas, jelaslah bahwa air yang tidak terpolusi tidak selalu
merupakan air murni, tetapi adalah air yang tidak mengandung bahan-bahan asing
tertentu dalam jumlah melebihi batas yang ditetapkan sehingga air tersebut
dapat digunakan secara normal untuk keperluan tertentu misalnya untuk air minum
(air ledeng, air sumur), berenang/rekreasi (kolam renang, air laut di pantai,
mandi (air ledeng, air sumur), kehidupan hewan air, pengairan dan keperluan
industri.
Penyebab
pencemaran air disebabkan oleh berbagai dan memiliki karakteristik yang
berbeda-beda, diantaranya :
1.
Meningkatnya
kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi
2.
Sampah
organik sepeerti air comberan (sewage) menyebabkan
peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada
berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem.
3.
Industri
membuang beerbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam berat,
toksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek
termah, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga
menguragi oksigen dalam air
4.
Pencemaran
air oleh sampah
5.
Penggunaan
bahan peledak untuk menangkap ikan
Berdasarkan
sifatnya, zat pencemar atau polutan air dapat dikelompokkan ke dalam 9
(sembilan) kelompok, yaitu :
1.
Padatan
2.
Bahan
buangan yang membutuhkan oksigen.
3.
Mikroorganisme
4.
Komponen
organik sintetik
5.
Nutrien
tanaman
6.
Minyak
7.
Senyawa
anorganik dan mineral
8.
Bahan
radioaktif
9.
Panas
Pengelompokkan tersebut diatas
bukan merupakan pengelompokkan yang baku, karena suatu jenis polutan mungkin
dapat dimasukkan ke dalam lebih dari satu kelompok. Sebagai contoh, bakteri
dapat dimasukkan ke dalam kelompok mikroorganisme, namun dapat juga dimasukkan
ke dalam kelompok padatan karena bakteri adalah padatan tersuspensi.
Untuk mengetahui apakah suatu
air terpolusi atau tidak, diperlukan pengujian untuk menentukan sifat-sifat air
sehingga dapat diketahui apakah terjadi penyimpangan dari batasan-batasan
polusi air. Sifat-sifat air yang umum diuji dan dapat digunakan untuk
menentukan tingkat polusi air misalnya :
1.
Nilai
keasaman (pH) dan alkalinitas
Nilai
pH yang normal adalah sekitar netral yaitu antara pH 6-8. Perubahan keasaman
pada air buangan, baik ke arah alkali (pH naik) atau ke arah asam (pH turun),
akan sangat mengganggu kehidupan ikan dan hewan air sekitarnya. Selain itu air
buangan yang mempunyai pH rendah bersifat sangat korosif terhadap baja dan
sering menyebabkan pengkaratan pada pipa-pipa besi.
2.
Suhu
Air
sering digunakan sebagai medium pendingin dalam berbagai proses industri. Air
pendingin tersebut setelah digunakan akan mendapatkan panas dari bahan yang
diinginkan, kemudian dikemballikan ke tempat asalnya yaitu sungai atau sumber
air lainnya. Air buangan tersebut mungkin mempunyai suhu lebih tinggi daripada
air asalnya. Kenaikan suhu air tersebut akan menimbulkan beberapa akibat, salah
satunya adalah jumlah oksigen terlarut di dalam air menurun, kecepatan reaksi
kimia meningkat dan jika batas suhu yang mematikan terlampaui, ikan dan hewan
air lainnya mungkin akan mati. Suhu air kali atau sumber air yang dijadikan
tempat air buangan yang meningkat di tandai dengan adanya ikan-ikan dan hewan
air yang naik ke permukaan untuk mendapatkan oksigen.
3.
Warna,
bau dan rasa
Warna
air sangat bervariasi, misalnya air yang ada di rawa-rawa berwarna kuning,
coklat atau kehijauan, air sungai biasanya berwarna kuning kecoklatan karena
mengandung lumpur dan air buangan yang mengandung besi/tanin dalam jumlah
tinggi berwarna coklat kemerahan. Warna air yang tidak normal biasanya
menunujukan adanya polusi. Warna air dapat dibedakan atas dua macam yaitu warna
sejati (true color) yang disebabkan
oleh bahan-bahan terlarut dan warna semu (apparent
color), yang selain disebabkan oleh adanya bahan-bahan tersuspensi termasuk
diantaranya yang bersifat koloid.
Bau
air tergantung dari sumbernya. Bau air dapat disebabkan oleh bahan-bahan kimia,
ganggang, plankton atau tubuhan dan hewan air, baik yang hidup maupun yang
sudah mati. air yang normal sebenarnya
tidak memiliki bau dan rasa.
4.
Jumlah
padatan
Air yang terpolusi selalu
mengandung padatan yang dapat dibedakan atas empat kelompok berdasarkan besar
partikelnya dan sifat-sifat lainnya, terutama kelarutannya yaitu :
a.
Padatan
terendap
Sedimen
adalah padatan yang dapat langsung mengendap jika air didiamakan tidak
terganggu selama beberapa waktu. Padatan yang mengendap tersebut terdiri dari
partikel-partikel padatan yang mempunyai ukuran relatif besar dan berat
sehingga dapat mengendap dengan sendirinya. Akibat dari adanya sedimen dalam
jumlah tinggi adalah sebagai berikut :
1). Dapat mengurangi polusi ikan dan
hewan-hewan air lainnya karena telur-telur ikan dan sumber makanan mungkin ada
di dalam sedimen itu.
2). Mengurangi penetrasi sinar ke
dalam air, sehingga mengurangi kecepatan fotosintesis oleh tanaman air menurun.
Padatan terendap biasanya terdiri dari pasir dan lumpur.
Berbeda dengan tanah liat yang tidak dapat mengendap dengan sendirinya, lumpur
merupakan padatan yang dapat mengendap dengan sendirinya.
b.
Padatan
tersuspensi dan koloid
Padatan
tersuspensi adalah padatan yang menyebabkan kekeruhan air, tidak terlarut dan
tidak dapat mengendap langsung. Padatan tersuspensi terdiri dari
partikel-partikel yang ukuran maupun beratnya lebih kecil daripada sedimen,
misalnya tanah liat sel-sel mikroorganisme dan lain sebagainya. Selain
mengandung padatan tersuspensi, air buangan juga mengandung bahan-bahan yang
bersifat koloid. Seperti halnya padatan terendap, padatan tersuspensi juga akan
menghalangi penetrasi sinar matahari ke
dalam air sehingga mempengaruhi regenerasi oksigen secara fotosintesis.
c.
Padatan
terlarut
Padatan
terlarut adalah padatan-padatan yang mempunyai ukuran lebih kecil daripada
padatan tersuspensi. Padatan ini terdiri dari senyawa-senyawa anorganik dan
organik yang larut air, mineral dan garam-garam lainnya. Sebagai contoh, air
buangan industri-industri kimia sering mengandung mineral-mineral seperti
merkuri (Hg), timbal (Pb), arsenik (As), Cadmium (Cd), Krhomium (Cr), Nikel
(Ni), Cl2, serta garam-garam kalsium dan magnesium yang mempengaruhi
kesadahan air.
d.
Minyak
dan lemak
Minyak
dan lemak yang mencemari air sering dimasukkan ke dalam kelompok padatan, yaitu
padatan yang mengapung di atas permukaan air. Minyak tidak larut air, oleh
sebab itu jika air tercemari minyak maka, minyak itu akan tetap mengapung di
atas permukaan air, kecuali jika terdampar ke pantai atau tanah di sekeliling
air yang tercemar tersebut. Tetapi ternyata minyak memiliki senyawa volatil
yang mudah menguap, karena itu selama beberapa hari minyak tersebut akan
menguap sebanyak ±25% dari volume minyak yang masuk ke air. Minyak yang tidak
menguap tersebut akan mengalami emulsifikasi yang mengakibatkan minyak tersebut
bersatu dengan air. Ada dua macam emulsi yang terbentuk antara minyak dengan
air, yaitu emulsi minyak dalam air dan emulsi air dalam minyak. Emulsi minyak
dalam air terjadi ketika droplet-droplet minyak terdispersi di dalam air dan
distabilkan oleh reaksi kimia di mana air menutupi droplet minyak. Hal ini
sering terjadi terutama di air yang berombak dan droplet minyak tersebut tidak
terdispersi di permukaan air melainkan menyebar di dalam air. Beberapa droplet
minyak terutama yang terikat dengan partikel mineral, menjadi lebih berat dan
mengendap.
Emulsi
air dalam minyak terjadi ketika droplet-droplet air ditutupi oleh lapisan
minyak dan emulsi ini distabilkan oleh interaksi antara droplet-droplet air
yang tertutup. Emulsi semacam ini terlihat sebagai lapisan yang mengapung di atas permukaan air
dan pekat. Beberapa komponen dalam minyak juga diketahui bersifat racun
terhadap manusia dan hewan. Komponen hidrokarbon jenuh bersifat racun terhadap
hewan-hewan tingkat rendah. Komponen-komponen hidrokarbon aromatik yang
mempunyai titik didih rendah terdapat dalam jumlah besar dalam minyak dan
merupakan komponen yang paling berbahaya, misalnya benzen, toluen dan xylen.
Komponen tersebut bersifat racun terhadap manusia dam kehidupan lainnya.
5.
Kandungan
bahan radioaktif.
Uranium
dan pemecahannya merupakan salah satu contoh elemen yang, mempunyai inti sangat tidak stabil.
Disintegrasi atau pemecahan inti tersebut akan menghasilkan emisi radioaktif
yang sangat berbahaya bagi mahluk hidup, bahkan mungkin dapat mematikan.
Beberapa macam aktivitas yang merupakan sumber potensial pencemaran radioaktif
telah diketahui dan berperan dalam polusi lingkungan, diantaranta yaitu :
a.
Peleburan
dan pengolahan logam untuk produksi komponen radioaktif yang berguna.
b.
Penggunaan
bahan radioaktif untuk senjata nuklir.
c.
Penggunaan
bahan radioaktif untuk pembangkit tenaga nuklir.
d.
Penggunaan
bahan radioaktif untuk pengobatan, industri dan penelitian
Komponen radioaktif dapat
masuk ke dalam tubuh manusia dalam berbagai cara seperti terlihat pada gambar
3.1. suatu komponen radioaktif yang paling sering mencemari air adalah
strontium-90. Secara kimia komponen ini menyerupai kalsium. Sehingga komponen
ini dapat dengan mudah masuk ke tubuh manusia karena karakternya yang
menyerupai kalsium. Jika strontium-90 ini masuk ke tubuh manusia dan terdapat
akumulasi kandungan strontium-90 yang cukup tinggi di dalam sum-sum tulang dan
belakang maka akan terjadi anemia berat, karena proses pembentukan sel darah
merah terganggu.
|
Sampai
batas-batas tertentu sebenarnya air secara alamiah akan mampu membersihkan zat
pencemar tersebut. Namun karena jumlah zat pencemaran berlebihan maka kemampuan
itu menjadi hilang. Kandungan polutan yang berlebihan dapat menimbulkan
kerusakan lingkungan dan beberapa dampak negatif lainnya, diantaranya :
1.
Dapat menyebabkan banjir
2.
Erosi
3.
Kekurangan sumber air
4.
Membuat sumber penyakit
5.
Tanah longsor
6.
Dapat merusak ekosistem sungai
7.
Kerugian untuk nelayan.
Untuk pencemaran logam berat dalam
air berikut beberapa akibat yang akan ditimbulkan jika dikonsumsi manusia. Akan
dijelaskan dalam tabel berikut.
Logam Berat
|
Pengaruh Pada Tubuh
|
Arsenik
(As)
Antimon
(Sb)
Kadmium
(Cd)
Kromium
(Cr)
Kobal
(Co)
Tembaga
(Cu)
Timbal
(Pb)
Merkuri
(Hg)
|
Penurunan
kemampuan koordinasi gerak, gangguan pada sistem saraf, gangguan pernafasan,
gangguan ginjal.
Sama
dengan arsenik
Terakumulasi
pada hati dan ginjal
Gangguan
paru-paru, gangguan fungsi ginjal kronis
Bersifat
racun
Bersifat
racun
Bersifat
racun
Gangguan
sistem saraf, hehetologic, hemetoxic, mempengaruhi
fungsi ginjal.
Menganggu
pertumbuhan, gangguan sistem saraf
|
E.
Upaya
Pencegahan dan Penanggulangan pencemaran air.
1. Upaya Pencegahan
Limbah
dapat menimbulkan kerusakan lingkungan. Apabila hal ini sudah terlanjur ada
didalam lingnkungan hidup kita, maka harus ada upaya penanggulangannya limbah
pemukiman. Hal-hal yang dapat kita lakukan untuk menanggulangi limbah pemukiman
yaitu: Mengelolah sampah, Membuang sampah ditempatnya,Tidak membuang sampah
kesungai.( PANDI SURYADI, Januari 2011, KARYA ILMIAH DAMPAK PENCEMARAN AIR OLEH
LIMBAH PEMUKIMAN PADA MASYARAKAT, Taluk Kuantan) Pada
dasarnya ada tiga cara yang dapat dilakukan dalam rangka pencegahan pencemaran
lingkungan, yaitu :
a.
Secara
Administratif
Upaya pencegahan pencemaran lingkungan
secara administratif adalah pencegahan pencemaran lingkungan yang dilkukan oleh
pemerintah dengan cara mengeluarkan kebijakan atau peraturan yang berhubungan
dengan lingkungan hidup. Contohnya adalah dengan keluarnya undang-undang
tentang pokok-pokok pengelolaan lingkungan hidup yang dikeluarkan oleh presiden
RI pada tanggal 11 Maret 1982. Dengan adanya AMDAL sebelumnya adanya proyek
pembangunan pabrik dan proyek yang lainnya.
b.
Secara
Teknologis
Cara ini ditempuh dengan mewajibkan
pabrik untuk memiliki unit pengolahan limbah sendiri sebelum limbah pabrik
dibuang ke lingkungan pabrik wajib mengolah limbah tersebut terlebih dahulu
seihngga menjadi zat yang tidak berbahaya bagi lingkungan.
c.
Secara
Edukatif
Cara ini ditempuh dengan melakukan
penyuluhan terhadap masyarakat akan pentingnya lingkungan dan betapa bahayanya
pencemaran lingkungan. Selain itu, dapat dilkukan melalui jalur-jalur
pendidikan formal atau sekolah.
Seharusnya, kita berperilaku terpuji
dan santun terhadap lingkungan. Memuliakan air adalah salah satu bentuk wujud
nyata yang bisa kita lakukan guna kelangsungan hidup bersama.
2.
Penanggulangan Pencemaran Air
Dalam
menyikapi permasalahan pencemaran air ini, Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Daerah (BPLHD) Provinsi Jawa Barat, menetapkan beberapa cara penanggulangan
pencemaran air yang bisa diterapkan oleh kita.
Beberapa cara penanggulangan pencemaran air tersebut di antaranya
sebagai berikut.
a.
Program Pengendalian Pencemaran dan
Pengrusakan Lingkungan
1).
Mengurangi beban pencemaran badan air oleh industri dan domestik.
2). Mengurangi beban emisi dari
kendaraan bermotor dan industri.
3). Mengawasi pemanfaatan B3 dan
pembuangan limbah B3.
4). Mengembangkan produksi yang
lebih bersih (cleaner production) dan EPCM (Environmental Pollution Control
Manager).
b.
Program Rehabilitasi dan Konservasi
SDA dan Lingkungan Hidup
1).
Mengoptimalkan pelaksanaan rehabilitasi lahan kritis.
2).
Menanggulangi kerusakan lahan bekas pertambangan, TPA, dan bencana.
3).
Meningkatkan konservasi air bawah tanah.
4).
Rehabilitasi dan konservasi keanekaragaman hayati.
Banyak hal yang bisa kita lukukan
sebagai cara penanggulangan pencemaran air di lingkungan kita, diantaranya :
a.
Sadar
akan kelangsungan ketersediaan air dengan tidak merusak atau mengeksploitasi
sumber mata air agar tidak tercemar
b.
Tidak
membuang sampah ke sungai
c.
Mengurangi
intensitas limbah rumah tangga
d.
Melakukan
penyaringan limbah pabrik sehingga limbah yang nantinya bersatu dengan air
seungai bukanlah limbah jahat perusak ekosistem
e.
Pembuatan
sanitasi yang benar dan bersih agar sumber-sumber air bersih lainnya tidak
tercemar
Cara
penanggulangan pencemaran air lainnya adalah dengan melakukan penanaman pohon.
Selain pohon bisa mencegah longsor, diakui mampu menyerap air dalam jumlah
banyak. Itu sebanya banyak bencana banjir akibat penebangan pohon secara masal.
Padahal pohon merupakan penyerap air paling efektif dan handal.
Dalam
konteks masyarakat perlu dibentuk suatu masyarkat yang berprilaku sehat
terhadap lingkungan agar dapat menghindari pencemaran air dari aktivitas mereka
sehari-hari, pencemaran yang diakibatkan oleh kegiatan masyarakat sehari-hari menjadi salah satu penyebab
pencemaran yang paling besar. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan
dilakukan oleh masyarakat dalam menjaga lingkungannya, yakni :
a.
Tidak
membuang sampah atau limbah cair ke sungai, danau, laut dan sebagainya.
b.
Tidak
menggunakan sungai atau danau untuk tempat mencuci mobil, motor atau kendaraan
lainnya.
c.
Tidak
menggnakan sungai atau danau untuk wahana memandikan ternak dan sebagai tempat
kakus
d.
Tidak
meminum air sungai, danau atau sumur tanpa dimasak dahulu.
Salah
satu upaya pemerintah dalam menanggulangi pencemaran air yang di akibatkan dari
kegiatan masyarakat salah satunya adalah dengan mengenalkan kolam pengolah
limbah cair. Pembangunan WC umum yang dilengkapi septic tank di
daerah/lingkungan yang rat-rata penduduknya tidak memiliki WC. Setiap sepuluh
rumah disediakan satu WC umum. Upaya demikian sangat bersahabat dengan
lingkungan, murah dan sehat karena dapat menghindari pencemaran air sumur/air
tanah. Selain itu sudah saatnya diupayakan pembuatan kolam pengolahan air
buangan (air cucian, air kamar mandi dan lain-lain) secara kolektif agar limbah
tersebut tidak langsung dialirkan ke selokan atau sungai. Untuk limbah industri
dilakukan dengan mengalirkan air yang tercemar ke dalam beberapa kolam kemudian
dibersihkan, baik secara mekanis (pengadukan, kimiawi (diberi zat kimia
tertentu) maupun biologis (diberi bakteri ganggan atau tumbuhan air lan=innya).
Pada kolanm terakhir dipelihara ikan untuk menguji kebersihan air dari polutan
yang berbahaya. Denngan demikian air yang keluarkan hanyalah air yang tidak
tercemar. Salah satu proses pengolahan air buangan adalah sebagai berikut :
a.
Proses
penanganan primer, yaitu proses pengolahan air buangan deari bahan-bahan
padatan yang mengendap atau mengapung.
b.
Proses
penanganan sekunder, yaitu proses dekomposisi bahan-bahan padatan secara
biologis
c.
Proses
pengendapan tersier, yaitu menghilangkan komponen-komponen fospor dan padatan
tersuspemnsi terlarut atau berwarna atau berbau. Untuk itu bisa menggunakan
beberapa metode bergantung pada komponen yang dihilangkan.
Dan
pada intinya semua pengolahan dan penanggulangan tersebut bermuara pada
“Manajemen Sampah”.
BAB IV
Simpulan
A.
Simpulan
Air merupakan kebutuhan mahluk hidup
maka dalam hal ini kualitas air harus tetap terjaga agar tidak tercemar oleh
bahan-bahan yang berbahaya. Sumber
pencemaran air yang utama adalah dari buruknya manajemen sampah/limbah yang
dikeluarkan masyarakat. Walaupun telah diatur oleh Undang-undang maupun
Peraturan pemerintah namun kesadaran masyarakat mengenai hal ini masih sangat
kurang baik itu dari masyarakat perkotaan maupun pedesaan.
Beberapa upaya dalam penanggulangan
dan pencegahan pencemaran air ini tergolong ke dalam tiga poin pokok. Yakni
openanggulangan secara administrative, teknologi dan edukatif.
B.
Saran
Untuk menjaga kulitas air maka kita
sebagai mahluk hidup yang paling rentan dalam mencemari lingkungan walaupun
diberi kelebihan berupa akal. Maka seharusnya kita sadar akan lingkungan
artinya kita lah yang menjaga lingkungan inii agar tetap baik.
DAFTAR PUSTAKA
chemistrisaryanto.wordpress.com
http://www.artikellingkunganhidup.com/fungsi-dan-peranj-air-bagi-kehidupan-manusia.html
http://www.ziddu.com/download/18005516/manfaatlainairbersih.docx.html
Jumianto.2011.
Makalah Upaya Penanggulangan Pencemaran Air
Mas’ud,
M. Ali. 2008.Makalah Biologi Tentang Polusi Air
Rahayu,
Iman. 2007. Cara Menangani Air Kotor Menjadi Air Bersih. Bandung:CV Citra Praya
www.wikipedia.org/