Minggu, 30 Desember 2012

Renungan Malam Tahun Baru..

Tahun 2012 akan segera berakhir dan 2013 akan segera datang. Banyak orang menyiapkan diri akan datangnya tahun 2013. staisun televisi, radio sampai APBD sengaja mengalokasikan acara dan dana untuk menyambut tahun baru ini.
Berjuta-juta bahkan ada yang sampai bermilyar rupiah di keluarkan untuk menyambut datangnya tahun 2013. Beragam jenis hiburan dari mulai acara konser, pesta kembang api, liburan dan banyak hal lain yang dilakukan untuk mmenyambut tahun baru ini dengan anggaran yang tak sedikit.
Di kota ku saja hampir 3 acara konser musik di waktu yang sama di tiga tempat sekaligus dalam rangka menyambut tahun baru. Sudah hampir pasti pusat-pusat keramaian akan dipenuhi oleh manusia. Kembang api saling berteriak di atas lautan manusia seperti sedang menyambut gembira detik-detik pergantian tahun.
Di jalan raya beribu kendaraan antri sepanjang jalan hanya untuk menikmati suasana penyambutan tahun baru.  uara terompet melengking di tiup ratusan manusia seperti jeritan suka cita menyambut pergantian tahun.
Mendekati pukul 12 malam riuh suara kendaraan, terompet, kembang api dan suara-suara tawa semakin menjadi. Motor-motor dengan knalpot bising keluar dari persembunyian mulai membentuk barisan seperti akan melakukan serangan.
Beberapa detik menjelang pukul 12 malam suara riuh gemuruh semakin luar biasa, teriakan Master of Ceremony acara konser menggema di antara gemuruh suara lain.
Hitungan mundur 10 detik dimulai.
10,,, 9,,, 8,,, 7,,, 6,,, 5,,, 4,,, 3,,, 2,,, 1,,, Duarrrrr,, tidtidtidtiiidddd,, toootttttttttt !!!!
Kembang api, terompet, sorak sorai manusia, musik, kendaraan dan bahkan klakson  membahana bergemuruh menjadi satu menandakan datangnya tahun baru.
Kilauan cahaya kembang api mengusir gelap malam, kepulan asap kendaraan dan bubuk mesiu menambah kemeriahan menyambut tahun baru..
10 menit berselang, suara terompet mulai hilang, suara kembang api mulai hilang, sorak sorai suara manusia hilang, hanya suara motor yang masih sesekali terdengar.
Kerumunan manusia mulai membubarkan diri pulang ke rumah masing-masing.
15 menit berselang, suasana kembali seperti biasa, seperti saat 1 hari sebelum tanggal 31.
Kemeriahan dan kebahagiaan datangnya tahun baru hanya akan terjadi 10 menit di awal 1 Januari 2013. Dan setelah itu segalanya tetap sama seperti tahun-tahun sebelumnya dan hanya kalender yang berubah..
lantas, apa manfaat yang kita dapat dari kemeriahan, kebisingan di detik-detik hadinya tahun baru itu? Adakah manfaatnya?
sepertinya yang di dapat hanya keletihan dan rutinitas yang kadang berujung kecelakaan, kematian, kemaksiatan dan pencemaran lingkungan tentunya.

Lelah dan letih adalah efek dari sikap kita, kita di hipnotis untuk menerima tahun baru sebagai malam luar biasa. seolah malam tahun baru adalah malam dimana Tuhan tidur dan beristirahant sehingga kadang kita berbuat hal yang tak manfaat. Berlebihan merespon kadang-kadang kita tidak berpikir akan manfaat atau keburukan yang mengiringi aktifitas tahun baruan kita. Kadang kita berikan kesempatan pada nafsu untuk mendominasi diri, sehingga kejernihan hati tertutupi. Kita hanya diberi kesempatan untuk melahap momen itu : Lupakan semua persoalan, saatnya bersenang-senang.
Sensasi keletihan yang kita kuras saat menyambut tahun baru, justru menumpulkan kepekaan bathin dan jiwa. Kita lupa bahwa banyak saudara kita yang akhir tahun mereka bertean dengan musibah dan bencana. Banjir, longsor, kecelakaan kendaraan dan lain sebagainya.
Kadang kita biarkan jiwa dan diri kita dipenuhi hal-hal yang tak manfaat dan bosan dengan aktifitas kebaikan.
Mari belajar untuk bermanfaat setiap detik yang kita miliki, tak harus menunggu tahun baru juga untuk berbuat baik.
Masih ada 25 jam lagi untuk kita berpikir ulang, apakah dana tahun baruan kita gunakan untuk foya-foya atau membantu sesama... Berpikir ulanglah bila kita menghabiskan malam tahun baru yang sia-sia.. :)
Demikian share tentang renungan malam tahun baru. Tulisan ini hasil pengembangan dari kultwit @Andre_Hazz tentang perayaan tahun baru.
semoga bermanfaat.. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar