Semua yang
kita lakukan dalam hidup ini pasti mempunyai tujuan baik itu hal-hal yang kecil
maupun hal yang besar. Selalu ada alasan dibalik cara kita dalam bersikap.
Misalnya saja, seorang anak yang berumur 5 bulan akan menangis bila dia sedang
menginginkan satu hal seperti ingin di gendong ibunya atau apapun yang
berhubungan dengan hal yang bias membuat dia senang namun karena anak kecil itu
belum bisa bicara maka cara penyampaian keinginannya ia sampaikan lewat
tangisan. Seorang anak kecil yang belum bisa bicarapun sudah dapat melakukan
sesuatu untuk mendapatkan tujuan yang diinginkannya.
Itu salah satu
contoh yang sangat kecil namun mungkin ada beberapa dari anda belum memahami
hal tersebut. Sekarang kita konversikan ke dalam kehidupan kita sehari-hari. Adakah
hal-hal yang anda lakukan tanpa mempunyai tujuan? Apakah hal-hal yang kita
pikirkan itu bukan untuk memenuhi kebutuhan kita? Saya rasa hampir 100% dari
apa yang kita lakukan memiliki tujuan tertentu apapun itu tujuannya.
Setiap manusia
yang hidup dibumi secara alami memiliki sesuatu yang disebut dengan hasrat
untuk mendapatkan sesuatu yang disebut dengan tujuan atau cita-cita atau maksud
atau harapan atau apapun yang menggambarkan suatu keinginan. Anda suka makan? Untuk
apa anda makan? Anda suka jajan? Untuk apa anda jajan? Anda membuka pintu
rumah? Untuk apa anda membuka pintu rumah? Anda menonton televisi? Untuk apa
anda menonton televisi?
Dari pertanyaan-pertanyaan
diatas apakah ada jawaban anda yang tidak dilandaskan atas keinginan yang tidak
lain adalah inti dari sebuah tujuan. Pertanyaan itu berasal dari hal-hal kecil
yang telah menjadi rutinitas anda dalam kehidupan. Sekarang kita beranjak ke
hal-hal yang lebih besar. Anda bekerja? Untuk apa anda bekerja? Untuk apa anda
bekerja disana? Anda sekolah? Untuk apa anda sekolah? Untuk apa anda sekolah
disana? Anda menikah? Untuk apa anda menikah? Untuk apa anda menganut suatu
agama?
Apakah ada
jawaban anda dari pertanyaan-pertanyaan barusan yang tidak dilandaskan suatu
keinginan?
Jika ya, maka
dapat saya katakan anda adalah salah satu dari beribu miliar manusia yang
benar-benar hidup. Namun kesimpulan saya itu hanya berlaku bagi orang-orang
yang memiliki tujuan hidup yang luhur, tidak mementingkan kepentingan pribadi
dan tidak didasarkan atas hasrat yang berlebihan.
Kenapa saya
mengatakan hal itu? Karena sebetulnya dalam hidup ada satu syarat mutlak yang
harus dipenuhi oleh tiap orang yaitu memiliki tujuan atau cita-cita. Untuk apa
anda hidup jika anda tidak memiliki cita-cita? Anda hanya akan menjalani
kehidupan kosong yang tidak memiliki arti sama sekali.
Tujuan hidup
seseorang tidak selalu merupakan tujuan yang baik. Adakalanya seseorang
memiliki tujuan yang buruk, misalnya anda bekerja sebagai anggota dewan untuk
mendapatkan uang dari hasil korupsi atau ingin memiliki kendaraan bermotor
hanya demi dipandang orang yang mampu tanpa melihat kondisi ekonomi anda atau
keluarga anda. Banyak hal yang harus kita ketahui sebelum menentukan tujuan
hidup anda. Jika salah menentukan tujuan maka anda akan salah juga dalam
melakukan suatu hal dan tentu saja hasil yang salah walaupun tujuan anda
tercapai.
Anda semua
pasti sudah memahami apa yang saya maksudkan dalam salah-benarnya suatu tujuan.
Penilaian salah-benar suatu tujuan tergantung dari persepsi seseorang mengenai
kehidupan. Jika anda seorang yang menganggap yang berkuasa dalam kehidupan itu
adalah uang, uang dan uang tentu anda akan membenarkan ketika anda bertujuan
memiliki uang yang banyak tanpa melihat halal-haramnya uang tersebut sehingga
ketika anda merampas hak orang lain anda tidak merasa bersalah karena tujuan
anda hanya mendapatkan uang. Berbeda jika anda seorang yang berpersepsi bahwa
hidup bukan hanya untuk uang tapi juga untuk mendapatkan ridho Allah (jika anda
beragama islam), walaupun pada akhirnya tujuan anda sama yaitu mendapatkan
banyak uang namun cara dalam mewujudkan cita-cita tersebut dalam jalur yang
sesuai dengan aturan-aturan agama yang anda anut.
Jadi sebelum
anda menentukan apa tujuan hidup anda matangkan dulu persepsi anda mengenai hidup
ini, analisis terlebih dulu apakah persepsi kita selama ini mengenai hidup itu
sudah berada pada jalur yang benar atau belum. Pelajari norma-norma yang ada di
masyarakat kita, pelajari agama anda dengan lebih dalam lagi karena dapat
mencapai tujuan hidup anda saja itu tidak cukup, namun harus disertai dengan
proses dan cara yang benar dalam mengejar tujuan hidup anda agar anda tidak
menjadi orang yang salah langkah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar