Senin, 14 Mei 2012

tujuan hidup


Semua yang kita lakukan dalam hidup ini pasti mempunyai tujuan baik itu hal-hal yang kecil maupun hal yang besar. Selalu ada alasan dibalik cara kita dalam bersikap. Misalnya saja, seorang anak yang berumur 5 bulan akan menangis bila dia sedang menginginkan satu hal seperti ingin di gendong ibunya atau apapun yang berhubungan dengan hal yang bias membuat dia senang namun karena anak kecil itu belum bisa bicara maka cara penyampaian keinginannya ia sampaikan lewat tangisan. Seorang anak kecil yang belum bisa bicarapun sudah dapat melakukan sesuatu untuk mendapatkan tujuan yang diinginkannya.
Itu salah satu contoh yang sangat kecil namun mungkin ada beberapa dari anda belum memahami hal tersebut. Sekarang kita konversikan ke dalam kehidupan kita sehari-hari. Adakah hal-hal yang anda lakukan tanpa mempunyai tujuan? Apakah hal-hal yang kita pikirkan itu bukan untuk memenuhi kebutuhan kita? Saya rasa hampir 100% dari apa yang kita lakukan memiliki tujuan tertentu apapun itu tujuannya.
Setiap manusia yang hidup dibumi secara alami memiliki sesuatu yang disebut dengan hasrat untuk mendapatkan sesuatu yang disebut dengan tujuan atau cita-cita atau maksud atau harapan atau apapun yang menggambarkan suatu keinginan. Anda suka makan? Untuk apa anda makan? Anda suka jajan? Untuk apa anda jajan? Anda membuka pintu rumah? Untuk apa anda membuka pintu rumah? Anda menonton televisi? Untuk apa anda menonton televisi?
Dari pertanyaan-pertanyaan diatas apakah ada jawaban anda yang tidak dilandaskan atas keinginan yang tidak lain adalah inti dari sebuah tujuan. Pertanyaan itu berasal dari hal-hal kecil yang telah menjadi rutinitas anda dalam kehidupan. Sekarang kita beranjak ke hal-hal yang lebih besar. Anda bekerja? Untuk apa anda bekerja? Untuk apa anda bekerja disana? Anda sekolah? Untuk apa anda sekolah? Untuk apa anda sekolah disana? Anda menikah? Untuk apa anda menikah? Untuk apa anda menganut suatu agama? 
Apakah ada jawaban anda dari pertanyaan-pertanyaan barusan yang tidak dilandaskan suatu keinginan?
Jika ya, maka dapat saya katakan anda adalah salah satu dari beribu miliar manusia yang benar-benar hidup. Namun kesimpulan saya itu hanya berlaku bagi orang-orang yang memiliki tujuan hidup yang luhur, tidak mementingkan kepentingan pribadi dan tidak didasarkan atas hasrat yang berlebihan.
Kenapa saya mengatakan hal itu? Karena sebetulnya dalam hidup ada satu syarat mutlak yang harus dipenuhi oleh tiap orang yaitu memiliki tujuan atau cita-cita. Untuk apa anda hidup jika anda tidak memiliki cita-cita? Anda hanya akan menjalani kehidupan kosong yang tidak memiliki arti sama sekali.
Tujuan hidup seseorang tidak selalu merupakan tujuan yang baik. Adakalanya seseorang memiliki tujuan yang buruk, misalnya anda bekerja sebagai anggota dewan untuk mendapatkan uang dari hasil korupsi atau ingin memiliki kendaraan bermotor hanya demi dipandang orang yang mampu tanpa melihat kondisi ekonomi anda atau keluarga anda. Banyak hal yang harus kita ketahui sebelum menentukan tujuan hidup anda. Jika salah menentukan tujuan maka anda akan salah juga dalam melakukan suatu hal dan tentu saja hasil yang salah walaupun tujuan anda tercapai.
Anda semua pasti sudah memahami apa yang saya maksudkan dalam salah-benarnya suatu tujuan. Penilaian salah-benar suatu tujuan tergantung dari persepsi seseorang mengenai kehidupan. Jika anda seorang yang menganggap yang berkuasa dalam kehidupan itu adalah uang, uang dan uang tentu anda akan membenarkan ketika anda bertujuan memiliki uang yang banyak tanpa melihat halal-haramnya uang tersebut sehingga ketika anda merampas hak orang lain anda tidak merasa bersalah karena tujuan anda hanya mendapatkan uang. Berbeda jika anda seorang yang berpersepsi bahwa hidup bukan hanya untuk uang tapi juga untuk mendapatkan ridho Allah (jika anda beragama islam), walaupun pada akhirnya tujuan anda sama yaitu mendapatkan banyak uang namun cara dalam mewujudkan cita-cita tersebut dalam jalur yang sesuai dengan aturan-aturan agama yang anda anut.
Jadi sebelum anda menentukan apa tujuan hidup anda matangkan dulu persepsi anda mengenai hidup ini, analisis terlebih dulu apakah persepsi kita selama ini mengenai hidup itu sudah berada pada jalur yang benar atau belum. Pelajari norma-norma yang ada di masyarakat kita, pelajari agama anda dengan lebih dalam lagi karena dapat mencapai tujuan hidup anda saja itu tidak cukup, namun harus disertai dengan proses dan cara yang benar dalam mengejar tujuan hidup anda agar anda tidak menjadi orang yang salah langkah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar