Kamis, 30 Mei 2013

Memungkinkan Apapun yang Tidak Mungkin (Edisi Skripsi)

"Bos, besok hari Rabu kita UP."
"UP? Rabu? Ngedadak pisaaaannnnn. -,-"
Seperti itulah percakapan saya dan teman saya yang terbentuk dalam satu tim penelitian. Saya memang selama satu minggu setelah presentasi magang menghilang dari peredaran dari yang namanya kampus, tapi rupanya teman satu tim saya ini tidak mengikuti jejak saya untuk menghilang dari peredaran. Dan akibatnya adalah UP dadakan.
Tanpa banyak cingcong, saya pun langsung membujuk skripsi saya agar mau berdamai setelah satu bulan setengah saya tinggalkan. Kurang bersahabat memang awalnya karena terlalu lama di tinggalkan dan membuat saya lupa konsep penelitiannya. Tapi bukan saya namanya jika tidak bisa menyelesaikan. Dengan beberapa hari PDKT akhirnya saya sepakat untuk mengganti judul penelitian, hanya merubah redaksinya saja sebetulnya intinya tetap itu-itu sajah. Dengan beberapa kali bimbingan saya pun siap UP, sebenarnya disiap-siapkan untuk UP. Tapi akhirnya UP di undur jadi hari Senin tanggal 27 Mei, menunggu waktu saya baca-baca lagi skripsi saya dan merasa agak ganjil dengan judul skripsi saya, dan akhirnya ganti judul lagi. Salah deng, lebih tepatnya ganti redaksi judul, bimbingan lagi dengan sedikit revisi. Alhamdulillah.
Saya merasa semakin yakin saya siap untuk UP, draft presentasi telah saya susun, pembuatan slide cukup maksimal, untuk pemahaman isi, yah rasanya tidak perlu diperdalam lagi cukup baca selewat dua lewat juga bisa. Karena memang konsep penelitian saya yang cukup sederhana.
Hari Senin, tanggal 27 Mei 2013 pukul 19.32 WIB saya telah stanby di parkiran kampus, berbekal roko dan perut lapar saya membaca ulang materi presentasi saya. Mulai datang ragu dalam pikiran saya, karena ternyata banyak sekali teori yang saya tidak tahu dalam penelitian saya ini. Tapi karena berdasarkan pengalaman saya selama kuliah, terhitung tidak pernah gagal dalam presentasi. Jadi saya yakin akan bisa menjawab pertanyaan teman-teman dan dosen pembimbing saya.
Pukul 08.15 dosen pembimbing dua saya memanggil dan bilang untuk segera mempersiapkan.
Teman satu tim saya sudah siap dengan pakaian hitam putihnya, saya juga sama, namun bedanya dia tampak lebih menguasai materi presentasi. Keraguan datang lagi. Tapi segera hilang.
"Galih, silakan disiapkan bahan presentasinya"
"Iya bu.."
Notebook, hardcopy proposal dan konsumsi saya bagikan kepada pembimbing dan peserta. Slide saya buka, Bissmillahirahmannirrahiim. Presentasi saya pun dimulai. Alhamdulillah lancar walaupun agak pabuliwet gegara ragu-ragu.
Pertanyaan dari peserta bisa saya jawab dengan cukup baik. Alhamdulillah. Giliran tanggapan dari pembimbing.
Pertama pembimbing dua memberikan sedikit revisi untuk saya, ya sangat amat sedikit. Tanpa sanggahan, tanpa pertanyaan. Alhamdulillah.
Pembimbing satu saya mulai buka suara, dimulai dengan sedikit pujian. Tapi kemudian? entahlah saya hanya bisa diam, mengangguk, dan berkata "maaf pak, saya tidak tahu untuk hal itu." begitu berulang kali. Ya, saya telah habis di preteli dengan pertanyaan-pertanyaan seputar konsep penelitian, apa yang saya harapkan dan apa yang saya lakukan dalam penelitian ini. Padahal harusnya dengan saya menganggap konsep penelitian ini sederhana saya bis menjawab pertanyaan-pertanyaan beliau. Tapi saya gagal dan tidak bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan beliau. Air muka saya mulai berubah, tangan saya sedikit gemetar dan bibir saya mulai kaku untuk melakukan pembelaan.
Sakit hatikah? iya.
Ngenes? iya.
Ngedrop? iya.
Stress? pasti.
sakit hati, tapi bukan pada dosen pembimbing saya, ngenes, tapi bukan karena dosen saya, ngedrop karena memang lemahnya mental saya, stres karena memang saya kebingungan.
Ya, itulah hasil Ujian Proposal penelitian saya, meskipun masih bisa untuk tersenyum dihadapan teman-teman saya. Tapi dalam hati saya marah. Marah pada diri saya sendiri, kenapa bisa begitu sombong, padahal tidak ada yang bisa disombongkan, kenapa bisa santai padahal banyak yang harus dilakukan ketika mempersiapkan ppresentasi, kenapa sampai tidak bisa mencerna maksud dari dosen pembimbing saya ketika bimbingan dulu. Arrrggghhhh...
satu hari saya lalui dengan berbagai keluhan akibat kesalahan yang saya lakukan sendiri. Satu hari kemudian, saya mulai bisa tenang, dan menyadari bahwa semua terjadi karena memang kesalahan saya, dan harus segera saya perbaiki.
Ada seseorang yang berkata bahwa jadi orang itu jangan so', sebisa-bisanya kamu tetep harus belajar, sejago-jagonya kamu tetep harus dilatih, setahu-tahunya kamu tetep harus cari tahu, karena selalu ada mungkin dalam setiap tidak mungkin sekalipun.
Ya, itulah kesalahan terbesar saya. Terlalu so', terlalu menganggap mudah. Membuat saya sadar, penelitian itu tidak sesederhana bermain gaple, tidak semudah bermain poker, penelitian itu tidak pernah ada yang mudah. Dan saya telah terlalu sombong untuk mengatakan penelitian saya mudah, sederhana mungkin iya, tapi mudah? mungkin tidak. Karena perlu banyak belajar, perlu banyak pemahaman, perlu banyak pertimbangan untuk melakukan suatu penelitian.
Terima kasih untuk Pak Andik dosen pembimbing satu saya yang telah membuka jalan pikiran saya. Dan sekarang, saya menjadi saya yang baru, saya yang berusaha untuk tidak so', dan selalu memungkinkan apapun yang tidak mungkin.

Skripsi itu menyenangkan kawan, nikmati prosesnya.
Selamat bersenang-senang dengan penelitian kalian. :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar